<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 31-40 dari 68 untuk "" | Berikutnya >>
Setelah Perang Dunia II berakhir, Sekutu mengembalikan jutaan orang pengungsi ke negara asal mereka. Akan tetapi ratusan ribu orang, termasuk 250.000 lebih pengungsi Yahudi, tidak dapat atau tidak mau kembali. Sebagian besar pengungsi lebih memilih meninggalkan Eropa menuju Palestina atau Amerika Serikat. Badan Bantuan dan Rehabilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRRA) menampung mereka di kamp-kamp yang diduduki Jerman dan Austria sampai mereka direlokasi kembali. Di sini, para pengungsi Yahudi…
Pada 9 November 1938, Nazi menggelar pogrom nasional terhadap kaum Yahudi. Di dalam pogrom tersebut, yang dikenal dengan istilah "Kristallnacht" ("Malam Kaca Pecah"), pasukan Storm Troopers (SA) menghancurkan ribuan bisnis milik Yahudi dan ratusan sinagoge. Hampir 100 orang Yahudi terbunuh dalam peristiwa tersebut. Rekaman berikut memperlihatkan kejadian rapat umum untuk protes di Kota New York. Rabbi Stephen S. Wise menyuarakan kemarahan komunitas Yahudi Amerika. Sebagai bagian dari protes resmi…
Sebuah jembatan menghubungkan area-area di dalam Ghetto Warsawa untuk mencegah orang Yahudi memasuki jalan-jalan yang bukan bagian dari ghetto. Sebelum ghetto ini ditutup, beberapa pintu masuk dan keluar memiliki pos-pos pemeriksaan. Beberapa bulan pertama di dalam ghetto, hidup tampak seperti normal-normal saja, namun tak lama kemudian kekurangan bahan makanan dan tak memadainya tempat bernaung mulai memakan korban.
Pasukan Jerman mencapai sebagian wilayah Warsawa pada tanggal 8 dan 9 September 1939. Saat pengepungan Warsawa oleh Jerman, kota tersebut mengalami kerusakan hebat karena serangan udara dan tembakan meriam artileri. Warsawa menyerah pada tanggal 28 September. Terlihat di sini, pasukan Jerman menguasai Warsawa. Rekaman ini berasal dari "Tale of a City," sebuah film yang dibuat oleh unit film rahasia Polandia.
Pertandingan Olimpiade Musim Panas tahun 1936 diselenggarakan di Berlin. Selama dua minggu, Adolf Hitler menutupi agenda antisemitisme dan penjajahannya selama menjadi tuan rumah pertandingan tersebut. Berharap menanamkan kesan baik di benak banyak pengunjung asing yang berada di Jerman untuk menyaksikan pertandingan tersebut, Hitler untuk sejenak mengizinkan penurunan intensitas aktivitas anti-Yahudi (termasuk menyingkirkan tanda-tanda pelarangan orang Yahudi di tempat-tempat umum). Pertandingan tersebut…
Delegasi dari 32 negara berkumpul di Royal Hotel di Evian, Prancis, dari tanggal 6 hingga 15 Juli 1938, untuk membahas permasalahan pengungsi Yahudi. Para pengungsi tersebut sudah tidak tahan untuk melarikan diri dari penganiayaan Nazi di Jerman, tetapi mereka tidak bisa pergi tanpa adanya izin untuk menetap di negara lain. Konferensi Evian tersebut hampir tidak menghasilkan perubahan apa pun dalam kebijakan imigrasi di sebagian besar negara yang menghadirinya. Negara-negara besar--Amerika Serikat,…
Pada akhir Perang Dunia II, pasukan Sekutu di Eropa memulangkan jutaan pengungsi dari Jerman. 1,5 sampai 2 juta pengungsi yang tersisa — baik orang Yahudi maupun non-Yahudi — ditolak atau tidak dapat kembali ke rumah mereka sebelum perang. Pembatasan imigrasi menghalangi masuknya sejumlah besar pengungsi tersebut ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Mereka tetap tinggal di wilayah Jerman yang diduduki sampai mereka mampu mengurus kepindahan ke negara lain. Dalam rekaman ini, yang difilmkan lebih…
Pergerakan pascaperang dari sekitar 250.000 pengungsi, terutama korban Yahudi dari Eropa timur yang berhasil selamat, ke kamp-kamp pengungsian dan ke Barat, dengan tujuan mencapai wilayah Palestina, dikenal dengan istilah "Brihah" ("melarikan diri"). Di sini, pengungsi Yahudi secara ilegal menyeberang ke Italia, mungkin untuk menyewa kapal yang dipakai berlayar ke Palestina. Inggris membatasi imigrasi orang Yahudi ke Palestina dan mendeportasi imigran "ilegal" ke kamp-kamp tahanan di Siprus.
Para terdakwa Mahkamah Militer Internasional di kursinya di Nuremberg.
Setelah kabar tentang pembantaian kaum Yahudi Eropa oleh Nazi sampai ke Amerika, pemerintahan Roosevelt mendapat tekanan untuk membantu kaum Yahudi Eropa. Guna mendorong tindakan tersebut, dramawan Ben Hecht menyiapkan sebuah memorial bagi korban Yahudi akibat penindasan Nazi, "We Will Never Die" (Kami Tidak Akan Pernah Mati). Parade tersebut, yang didukung oleh Grup Bergson Revisionis Zionis, merupakan bagian dari demonstrasi massal di Madison Square Garden di Kota New York. Aktivitas ini yang di…
We would like to thank Crown Family Philanthropies and the Abe and Ida Cooper Foundation for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of all donors.