Rozia terlahir dari keluarga Yahudi di kota Kolbuszowa. Keluarganya tinggal di luar kota, dekat dengan paman-pamannya. Keluarga Susskind memiliki tempat penggilingan tepung dan pemotongan kayu. Rumah mereka adalah salah satu yang memiliki listrik di daerah tersebut, yang dibangkitkan dari tempat penggilingan mereka. Rozia memiliki seorang kakak perempuan, Hanka, dan seorang kakak laki-laki, Yanek.
1933-39: Pada awal tahun 1930-an, penggilingan milik keluarga Susskind ludes terbakar. Hanka pindah ke Cracow untuk menuntut ilmu di universitas dan kemudian menikah, sedangkan Yanek bekerja di bank Yahudi Kolbuszowa. Keluarga Susskind akhirnya tidak mampu lagi membiayai sekolah Rozia, sehingga dia bekerja magang di seorang penjahit wanita. Ketika Jerman menginvasi Polandia pada tahun 1939, Hanka dan suaminya kembali ke Kolbuszowa dan melarikan diri ke USSR bersama Yanek dan ayah Rozia. Rozia, 17 tahun, tetap tinggal di Kolbuszowa bersama ibunya yang mengidap kanker.
1940-42: Pada Januari 1940, ibu Rozia meninggal. Pada 1941, pasukan Jerman mendirikan sebuah ghetto Yahudi di Kolbuszowa, dan Rozia beserta paman-pamannya dipindahkan ke sana. Seperti kebanyakan orang di ghetto tersebut, Rozia disuruh bekerja menyapu jalanan, mengeruk salju, dan membersihkan rumah orang-orang Jerman. Pada 20 Juni 1942, Jerman mengeluarkan sebuah dekret: warga Yahudi Kolbuszowa memiliki waktu tiga hari untuk meninggalkan rumah mereka dan tinggal di ghetto Rzeszow yang jaraknya 20 mil dari sana.
Pada 7 Juli 1942, Rozia dan paman-pamannya dideportasi dari ghetto Rzeszow ke kamp pembantaian Belzec tempat mereka akhirnya tewas.
Lihat Item