Esai Media

Pembantaian terhadap para Penyandang Cacat

Tag

Program Eutanasia

Kastel Hartheim, suatu pusat pembantaian eutanasia di mana orang-orang dengan cacat fisik dan mental dibantai dengan gas beracun dan suntik mati

Hartheim castle, a euthanasia killing center where people with physical and mental disabilities were killed by gassing and lethal ... [LCID: 76511]

Kastel Hartheim, suatu pusat pembantaian eutanasia di mana orang-orang dengan cacat fisik dan mental dibantai dengan gas beracun dan suntik mati. Hartheim, Austria, tanggal tidak diketahui.

Lihat Item

Foto ini berasal dari sebuah film yang diproduksi oleh Kementerian Propaganda Reich.

This photo originates from a film produced by the Reich Propaganda Ministry. [LCID: film01]

Foto ini berasal dari sebuah film yang diproduksi oleh Kementerian Propaganda Reich. Foto tersebut memperlihatkan dua orang dokter dalam sebuah bangsal di rumah sakit jiwa yang tak teridentifikasi. Keberadaan para pasien dalam bangsal ini digambarkan sebagai "kehidupan yang hanya menjadi beban." Gambar-gambar propaganda tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan simpati publik terhadap Program Eutanasia.

Lihat Item

Pekuburan di Hadamar tempat korban pembantaian eutanasia di Hadamar dikubur.

Cemetery at Hadamar where victims of euthanasia killing at Hadamar were buried. [LCID: 73719]

Pekuburan di Hadamar tempat korban pembantaian eutanasia di Hadamar dikuburkan. Foto ini diambil menjelang akhir perang. Hadamar, Jerman, April 1945.

Lihat Item

Helene Melanie Lebel

Helene Melanie Lebel [LCID: 1823]

Anak pertama dari dua anak perempuan dengan ayah beragama Yahudi dan ibu beragama Katolik, Helene dibesarkan sebagai seorang Katolik di kota Wina. Ayahnya meninggal dunia ketika sedang bertugas dalam Perang Dunia I ketika Helene baru berusia 5 tahun, dan ibunya menikah lagi saat Helene berusia 15 tahun. Dikenal dengan panggilan akrabnya sebagai Helly, Helene senang berenang dan menonton opera. Setelah lulus sekolah menengah dia masuk ke fakultas hukum.

1933-39: Pada usia 19 tahun Helene mulai menunjukkan tanda-tanda sakit jiwa. Kondisinya bertambah buruk pada tahun 1934, dan pada tahun 1935 dia terpaksa menghentikan studi hukumnya dan pekerjaannya sebagai sekretaris firma hukum. Sejak kematian anjing fox terrier kesayangannya, Lydi, dia mengalami gangguan psikologis yang cukup berat. Dia didiagnosa mengidap skizofrenia dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Steinhof di Wina. Dua tahun kemudian, pada bulan Maret 1938, Jerman mencaplok Austria.

1940: Helene dikurung di Steinhof dan tidak diizinkan pulang meskipun kondisinya sudah membaik. Orang tuanya diyakinkan bahwa dia akan segera dikeluarkan. Tetapi, ibu Helene diberi tahu pada bulan Agustus bahwa Helene telah dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Niedernhart, persis di seberang perbatasan Bavaria. Sebenarnya, Helene dipindahkan ke penjara Brandenburg di Jerman di mana dia ditelanjangi, diperiksa kondisi fisiknya, lalu dibawa ke kamar mandi.

Helene merupakan salah satu dari 9.772 orang yang dibantai dengan gas di tahun itu di pusat "Eutanasia" Brandenburg. Dalam daftar resmi, dia dinyatakan mati di kamarnya karena “serangan skizofrenia akut.”

Lihat Item

Seorang serdadu AD AS tengah memandangi pemakaman di Institut Hadamar, tempat korban-korban program eutanasia Nazi dikubur dalam ku

A US Army soldier views the cemetery at the Hadamar Institute, where victims of the Nazi euthanasia program were buried in mass graves. [LCID: 05508]

Seorang serdadu AD AS tengah memandangi pemakaman di Institut Hadamar, tempat korban-korban program eutanasia Nazi dikubur dalam kuburan massal. Foto ini diambil oleh seorang fotografer militer Amerika tidak lama pascapembebasan. Jerman, 5 April 1945.

Lihat Item

Pusat "Eutanasia", Jerman 1940-1945

"Euthanasia" centers, Germany 1940-1945 [LCID: ger73070]

Dalam penggunaan Nazi, istilah "eutanasia” mengacu pada pembantaian sistematis orang-orang Jerman yang dipandang Nazi “tidak layak hidup” karena dugaan mengidap penyakit atau cacat genetis. Mulai musim gugur tahun 1939, instalasi-instalasi pembantaian dengan gas didirikan di Bernburg, Brandenburg, Grafeneck, Hadamar, Hartheim, dan Sonnenstein. Para pasien dipilih oleh dokter untuk kemudian ditransfer dari klinik ke salah satu dari pusat-pusat pembantaian dengan gas untuk dibunuh. Setelah kemarahan publik yang memaksa diakhirinya pembantaian terpusat, dokter beralih cara dengan memberikan suntik mati bagi mereka yang terpilih untuk “eutanasia” di klinik-klinik dan rumah sakit di seluruh Jerman. Dengan cara ini, program “eutanasia” terus berlanjut dan meluas sampai akhir perang.

Lihat Item

Thank you for supporting our work

We would like to thank Crown Family Philanthropies and the Abe and Ida Cooper Foundation for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of all donors.