<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 951-1000 dari 1630 untuk "" | Berikutnya >>
Seperangkat tefilin dalam sebuah tas bordir. Tefillin adalah benda ritual yang dikenakan oleh kaum Yahudi saat sembahyang pagi setiap hari. Benda ini ditemukan pada mayat korban mars kematian, yang dikubur dekat Regensburg, Jerman.
Boneka ini yang dibuat pada tahun 1930an, adalah sumbangan Zofia Burowska (Chorowicz) untuk the United States Holocaust Memorial Museum. Orang tuanya memberi Zofia boneka ini sebelum perang dan selalu disimpannya di dalam ghetto Wolbrum dan Krakow, Polandia. Boneka tersebut dan beberapa benda lainnya milik keluarganya dititipkan ke teman-temannya yang bukan orang Yahudi, untuk dijaga. Zofia dideportasi ke kamp kerja paksa bagi kaum Yahudi dekat Krakow, ke kamp Skarzysko-Kamienna (juga di Polandia), lalu ke…
Buku anak-anak Antisemitisme diterbitkan pada tahun 1936 di Nuremberg, Jerman. Judulnya, dalam bahasa Jerman, diterjemahkan menjadi "Anda Tidak Dapat Memercayai Seekor Rubah di Padang Rumput dan Sumpah Orang Yahudi: Buku Bergambar Untuk Orang Tua dan Muda." Sampulnya menggambarkan seekor rubah di padang rumput dan sebuah karikatur orang Yahudi yang sedang bersumpah.
Surat kabar semi-resmi dan antisemitisme garis keras Jerman Nazi Der Stuermer memperingatkan akan program Yahudi untuk menguasai dunia dalam terbitan tahun 1934 ini. Artikel tersebut yang berjudul “Siapakah Musuh itu?” menyalahkan kaum Yahudi karena menghancurkan ketertiban sosial dan mengklaim bahwa kaum Yahudi menginginkan terjadinya perang, sementara dunia menginginkan kedamaian. Der Stuermer, Juli 1934.
Gulungan Taurat ini, satu gulungan berasal dari sebuah sinagoge di Wina dan gulungan lainnya dari Marburg, dinodai saat kejadian Kristallnacht ("Malam Kaca Pecah"), yaitu pogrom anti-Yahudi yang diwarnai kekerasan pada 9 dan 10 November 1938. Pogrom tersebut terjadi di seluruh Jerman, yang waktu itu termasuk Austria dan wilayah Sudetenland di Cekoslovakia. Gulungan yang digambarkan di sini diselamatkan oleh individu Jerman dan diamankan hingga setelah perang.
Halaman pertama dari daftar terdakwa di Mahkamah Militer Internasional (IMT) di Nuremberg. Materi ini muncul dalam salinan buklet program yang didistribusikan di IMT. Halaman ini mencakup: Hermann Göring, Rudolf Hess, Joachim von Ribbentrop, dan Alfred Rosenberg, beserta informasi biografi singkat mereka masing-masing.
Halaman ketiga dari daftar terdakwa di Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg. Materi ini muncul dalam salinan buklet program yang didistribusikan di IMT. Halaman ini mencakup: Julius Streicher, Wilhelm Keitel, Walter Funk dan Hjalmar Schacht., beserta informasi biografi singkat mereka masing-masing.
Halaman keempat daftar terdakwa di Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg. Materi ini muncul dalam salinan buklet program yang didistribusikan di IMT. Halaman ini mencakup: Hjalmar Schacht, Karl Dönitz, Baldur von Schirach, Fritz Sauckel, dan Albert Speer, beserta informasi biografi singkat mereka masing-masing.
Halaman kelima dari daftar terdakwa di Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg. Materi ini muncul dalam salinan buklet program yang didistribusikan di IMT. Halaman ini mencakup: Albert Speer, Franz von Papen, Alfred Jodl, Konstantin von Neurath, Artur Seyss-Inquart, Erich Raeder, dan Hans Fritzsche, beserta informasi biografi singkat mereka masing-masing.
Halaman yang difoto di sini berasal dari buku-buku doa Ibrani yang hancur saat kejadian pogrom Kristallnacht ("Malam Kaca Pecah") pada 9 dan 10 November 1938. Halaman-halaman ini dirusak api saat sinagoge di Bobenhausen, Jerman, dihancurkan. Komunitas Yahudi Giessen menyumbangkannya ke Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat pada tahun 1989.
Denah ruangan pengadilan. Denah ini terdapat dalam salinan buklet program yang dibagikan di Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg. 1945.
Injil keluarga yang ditampilkan di sini adalah milik Andre Trocme dan berisi catatan-catatan yang dibuatnya untuk persiapan khotbah-khotbahnya. Trocme merupakan seorang pastor Protestan di Le Chambon-sur-Lignon, Prancis. Selama perang, ia dan para penduduk kota tersebut membantu melindungi kaum Yahudi, terutama anak-anak Yahudi, dan yang lainnya dari bangsa Jerman. Operasi tersebut berhasil menyelamatkan ribuan pengungsi, termasuk sekitar 5.000 orang Yahudi. Inskripsi tulisan tangannya dalam bahasa Prancis…
Pasukan Soviet membebaskan kamp konsentrasi Sachsenhausen pada bulan April 1945. Di dalam kamp ini, prajurit Soviet menemukan Perjanjian Lama dan Baru edisi Jerman pada tawanan yang sudah mati, seorang Saksi Yehuwa. Injil tersebut dikirimkan ke anggota keluarganya yang masih hidup.
Jaket bergaris biru dan abu-abu dari kamp konsentrasi Flossenbürg. Huruf "P" pada bagian depan kiri jaket menandakan bahwa jaket ini dikenakan oleh seorang tahanan non-Yahudi asal Polandia. Dalam Bahasa Jerman, "P" merupakan singkatan dari "Pole" (orang Polandia). Jaket ini disumbangkan kepada the United States Holocaust Memorial Museum oleh tahanan yang mengenakannya, Julian Noga.
Abraham Lewent, yang dikirim dari ghetto Warsawa ke Majdanek dan kemudian dipindahkan ke beberapa kamp konsentrasi di Jerman, mengenakan jaket ini sebagai bagian dari seragamnya setibanya dia di kamp konsentrasi Buchenwald pada tahun 1944.
Sepasang kandil, dibeli di Polandia dan digunakan setiap Jumat malam saat ibadah Sabat Yahudi. Pengungsi Yahudi Polandia yang melarikan diri karena invasi Jerman atas Polandia pada tahun 1939 membawa kandil ini bersamanya ke Vilna.
Kapal ini, yang bernama "Sunshine" (d/h "Lurifax"), selama Perang Dunia II digunakan untuk mengangkut pengungsi Denmark dari wilayah Denmark yang diduduki Jerman ke negara Swedia yang netral.
Kartu tanda masuk ke ruangan pengunjung di Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg. Kartu tanda masuk tersebut sering dibagikan di antara beberapa orang saat mereka bergantian menyaksikan jalannya proses hukum yang bersejarah tersebut.
Sebuah koper yang digunakan (sekitar tahun 1939) oleh seorang pengungsi Yahudi yang melarikan diri ke Jepang dari wilayah Eropa yang diduduki Nazi. Koper tersebut dipenuhi label dari berbagai perhentian di sepanjang perjalanan, di antaranya satu dari sebuah hotel di Moskwa (kiri atas), satu dari NYK Line (tengah atas), dan enam dari hotel-hotel di Jepang. [Dari pameran khusus USHMM Pelarian dan Penyelamatan.]
Mesin jahit Singer ini digunakan oleh para tukang sepatu di ghetto Lodz, Polandia. Sejak bulan Mei 1940, Jerman mulai mendirikan pabrik-pabrik di dalam ghetto tersebut dan memanfaatkan para penghuni Yahudi sebagai buruh kerja paksa. Hingga bulan Agustus 1942, ghetto ini memiliki hampir 100 pabrik. Pabrik-pabrik utama memproduksi tekstil, terutama seragam, untuk AD Jerman.
Pamflet tahun 1939 dari Hotel Reichshof di Hamburg, Jerman. Tanda merah memberitahukan tamu Yahudi di hotel tersebut bahwa mereka tidak diizinkan berada di restoran, bar, atau ruang tamu hotel. Pengelola hotel meminta tamu Yahudi untuk membawa makanan mereka ke kamar. Sebagai tindak lanjut hukum Nuremberg pada tahun 1935, kaum Yahudi secara sistematis dilarang masuk ke tempat-tempat umum di Jerman.
Atas permintaan the United States Holocaust Memorial Museum, dilakukan pengecoran pintu kamar gas yang ada di pusat pembantaian Majdanek, dekat Lublin, Polandia. Majdanek berfungsi sebagai kamp konsentrasi, kamp kerja paksa, dan pusat pembantaian. Tiap kamar gas di Majdanek ditutup dengan pintu besi kedap udara dan terkunci rapat sebelum gas dimasukkan ke dalam kamar. Para petugas SS dapat mengawasi proses pembantaian tersebut melalui lubang intip yang terdapat pada bagian tengah atas pintu.
Peta ini menyertai laporan rahasia Jerman tanpa tanggal tentang pembantaian massal terhadap kaum Yahudi oleh Einsatzgruppen A (unit pembunuh keliling A). Dalam Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg, peta ini diajukan sebagai bukti oleh tim pendakwa baik dari Amerika maupun Inggris. Dokumen yang berjudul "Eksekusi terhadap orang Yahudi oleh Einsatzgruppen A" dan diberi stempel "Urusan Rahasia Reich," ini menunjukkan jumlah orang Yahudi yang dieksekusi (diberi tanda peti mati) di negara-negara Baltik…
Yona Wygocka Dickmann membuat pisau lipat besar ini dari aluminium dan dari bagian sebuah gergaji setelah SS memindahkannya dari Auschwitz ke kamp kerja paksa di pabrik pesawat udara di Freiburg, Jerman, pada bulan November 1944. Dia menggunakan pisau ini untuk memperpanjang jatah roti hariannya dengan memotongnya menjadi dua bagian.
Poster pemilu ini mengimbau warga Jerman untuk memilih calon-calon anggota parlemen pilihan Hitler untuk duduk di Reichstag (parlemen Jerman). Poster tersebut menguraikan tindakan-tindakan Hitler dan sebagiannya bertuliskan: "Dalam 8 bulan dua perempat juta orang Jerman kembali punya pekerjaan dan roti! Peperangan antarkelas dan partai-partai terkait telah dituntaskan! Kalangan Bolshevik telah diremukkan. Partikularisme telah diatasi! Suatu Reich yang tertib dan bersih telah dibangun. Satu Bangsa. Satu…
Hana Mueller mengubah rok ini yang dikeluarkan untuknya dalam kamp konsentrasi Auschwitz pada tahun 1944 dengan menggunakan hem untuk membuat kantong.
Rok katun dan tafeta ini dibuat pada tahun 1920an, dan dimiliki oleh seorang wanita Romani (Gipsi) yang dilahirkan di Frankfurt, Jerman, dan tinggal di Jerman sebelum perang. Dia ditahan oleh Nazi dan diinternir di kamp Auschwitz, Ravensbrueck, Mauthausen, dan Bergen-Belsen. Dia meninggal dunia dalam kamp Bergen-Belsen pada bulan Maret 1945, tidak lama sebelum pembebasan kamp ini. Suami beserta dua dari keenam anaknya juga dibunuh dalam kamp tersebut.
Mayor Jenderal SS Juergen Stroop, komandan tentara Jerman yang menumpas pemberontakan di ghetto Warsawa, membuat kompilasi album foto dan barang lainnya. Album ini, kemudian dikenal dengan nama "Laporan Stroop," diajukan sebagai bukti dalam Mahkamah Militer Internasional (IMT) di Nuremberg. Di sini, sampulnya ditandai dengan cap barang bukti IMT.
Sampul salinan buklet program yang dibagikan di Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg.
Korban kamp yang selamat tidak memiliki barang kepemilikan yang bersifat dasar sekalipun, seperti alas kaki. Palang Merah memberikan sepatu bot Angkatan Darat Amerika Serikat ini kepada Jacob Polak pada bulan Juni atau Juli 1945 setelah pemulangannya kembali ke Belanda.
Sebuah sisipan telah dipersiapkan untuk tentara Amerika. Diagram ini, yang diterbitkan dalam edisi luar negeri "Newsmap for the Armed Forces", menjelaskan dakwaan terhadap para terdakwa Nuremberg. 1945.
Yona Wygocka Dickmann membuat sisir aluminium dari komponen pesawat setelah SS memindahkannya dari Auschwitz ke kamp kerja paksa di sebuah perusahaan pesawat di Freiburg, Jerman, pada bulan November 1944. Dia menggunakan sisir tersebut saat rambutnya, yang dicukur di Auschwitz, mulai tumbuh kembali.
Tanda larangan masuk bagi orang-orang Yahudi, seperti yang ditunjukkan di sini, dipasang di tempat-tempat umum (termasuk taman, bioskop, teater, dan restoran) di seluruh Nazi Jerman. Tanda berbahasa Jerman ini berbunyi: "Orang Yahudi tidak diinginkan di sini."
Dalam artikel London Times ini, wartawan Philip Graves membandingkan bagian dari karya Maurice Joly, yaitu Dialouge in Hell Between Machiavelli and Montesquieu (1864) secara berdampingan dengan Protokol Tetua Zion untuk membuktikan bahwa Protokol tersebut telah dijiplak. Investigasi lainnya mengungkap bahwa satu bab dari sebuah novel Prusia karya Hermann Goedsche, Biarritz (1868), turut "mengilhami" Protokol tersebut. Times (London), 17 Agustus 1921.
Dalam artikel Times London ini, wartawan Philip Graves membandingkan bagian dari karya Maurice Joly, yaitu Dialouge in Hell Between Machiavelli and Montesquieu (1864) secara berdampingan dengan Protokol Tetua Zion untuk membuktikan bahwa Protokol tersebut telah dijiplak. Investigasi lainnya mengungkap bahwa satu bab dari sebuah novel Prusia karya Hermann Goedsche, Biarritz (1868), turut "mengilhami" Protokol tersebut. Times (London), 17 Agustus 1921.
Dalam artikel Times London ini, wartawan Philip Graves membandingkan bagian dari karya Maurice Joly, yaitu Dialouge in Hell Between Machiavelli and Montesquieu (1864) secara berdampingan dengan Protokol Tetua Zion untuk membuktikan bahwa Protokol tersebut telah dijiplak. Investigasi lainnya mengungkap bahwa satu bab dari sebuah novel Prusia karya Hermann Goedsche, Biarritz (1868), turut "mengilhami" Protokol tersebut. Times (London), 17 Agustus 1921.
Dalam artikel Times London ini, wartawan Philip Graves membandingkan bagian dari karya Maurice Joly, yaitu Dialouge in Hell Between Machiavelli and Montesquieu (1864) secara berdampingan dengan Protokol Tetua Zion untuk membuktikan bahwa Protokol tersebut telah dijiplak. Investigasi lainnya mengungkap bahwa satu bab dari sebuah novel Prusia karya Hermann Goedsche, Biarritz (1868), turut "mengilhami" Protokol tersebut. Times (London), 17 Agustus 1921.
Dalam artikel Times London ini, wartawan Philip Graves membandingkan bagian dari karya Maurice Joly, yaitu Dialouge in Hell Between Machiavelli and Montesquieu (1864) secara berdampingan dengan Protokol Tetua Zion untuk membuktikan bahwa Protokol tersebut telah dijiplak. Investigasi lainnya mengungkap bahwa satu bab dari sebuah novel Prusia karya Hermann Goedsche, Biarritz (1868), turut "mengilhami" Protokol tersebut. Times (London), 17 Agustus 1921.
Setelah dideportasi dari Theresienstadt ke kamp konsentrasi Auschwitz pada tahun 1942, Karel Bruml mengenakan topi ini sebagai pekerja paksa di pabrik karet sintetis Buna yang terletak di seksi Buna-Monowitz pada kamp tersebut.
Bagan lambang-lambang tahanan yang digunakan di kamp-kamp konsentrasi Jerman. Dachau, Jerman, sekitar tahun 1938-1942.
Peti kayu besar berpenutup ini digunakan oleh Dewan Bantuan untuk Orang Yahudi (dengan nama sandi “Żegota”) untuk menyembunyikan dokumen identitas palsu dari otoritas Nazi. Żegota adalah organisasi rahasia untuk menyelamatkan orang-orang Polandia dan Yahudi di wilayah pendudukan Jerman di Polandia dan beroperasi dari Desember 1942 hingga Januari 1945. Dengan dukungan dari pemerintah Polandia di pengasingan, Żegota mengoordinasikan upaya penyelamatan orang-orang Yahudi di wilayah pendudukan Jerman…
Pada 5 September 1942, Pimpinan SS dan Kepolisian Distrik Warsawa mengeluarkan pengumuman tentang ancaman hukuman mati bagi siapa pun yang membantu orang Yahudi yang meninggalkan ghetto tanpa izin. Poster ini dipasang setelah deportasi massal orang Yahudi dari ghetto Warsawa ke pusat pembantaian Treblinka pada musim panas tahun 1942. Para petinggi SS sangat menyadari bahwa ribuan orang Yahudi telah melarikan diri dari ghetto untuk bersembunyi dan mendesak mereka untuk menyerahkan diri. Poster tersebut…
Selama Perang Dunia II, orang-orang sering menggunakan identitas dan dokumen palsu agar terhindar dari penangkapan oleh otoritas Nazi. Identitas palsu sangat penting artinya bagi para pejuang perlawanan, pekerja bantuan dan orang-orang Yahudi yang berharap untuk dianggap sebagai non-Yahudi. Agar hasilnya berkualitas tinggi dan meyakinkan, pemalsuan memerlukan lusinan orang yang saling bekerja sama secara rahasia, di samping peralatan fotografi dan pencetakan yang canggih. Bagi orang Yahudi yang menyamar…
Selama Perang Dunia II, orang-orang sering menggunakan identitas dan dokumen palsu agar terhindar dari penangkapan oleh otoritas Nazi. Identitas palsu sangat penting artinya bagi para pejuang perlawanan, pekerja bantuan dan orang-orang Yahudi yang berharap untuk dianggap sebagai non-Yahudi. Agar hasilnya berkualitas tinggi dan meyakinkan, pemalsuan memerlukan lusinan orang yang saling bekerja sama secara rahasia, di samping peralatan fotografi dan pencetakan yang canggih. Bagi orang Yahudi yang menyamar…
Selama Perang Dunia II, orang-orang sering menggunakan identitas dan dokumen palsu agar terhindar dari penangkapan oleh otoritas Nazi. Identitas palsu sangat penting artinya bagi para pejuang perlawanan, pekerja bantuan dan orang-orang Yahudi yang berharap untuk dianggap sebagai non-Yahudi. Agar hasilnya berkualitas tinggi dan meyakinkan, pemalsuan memerlukan lusinan orang yang saling bekerja sama secara rahasia, di samping peralatan fotografi dan pencetakan yang canggih. Bagi orang Yahudi yang menyamar…
Artikel surat kabar San Francisco Chronicle berjudul "The Refugee Tragedy” (Tragedi Pengungsi). Artikel ini ditulis berdasarkan wawancara dengan Moses Beckelman dari Komite Distribusi Gabungan Yahudi Amerika, sebuah LSM. Artikel ini membahas besarnya jumlah pengungsi dari Polandia dan Lituania yang terdampar di Shanghai, Kobe (Jepang), dan Lisbon (Portugal), di semua perhentian menuju menuju Amerika Utara dan Selatan. Penyebab utama penumpukan ini adalah kurangnya visa transit dan visa masuk, karena…
Pemerintah Belanda mendirikan sebuah kamp di Westerbork untuk menginternir para pengungsi Yahudi yang masuk ke Belanda secara ilegal. Sketsa kamp transit Westerbork ini dibuat oleh seorang tahanan Yahudi yang berhasil beremigrasi ke Amerika Serikat. Pada awal tahun 1942, pemerintah pendudukan Jerman memutuskan untuk memperluas Westerbork dan mengubahnya menjadi kamp transit untuk orang-orang Yahudi. Pemusatan sistematis kaum Yahudi dari Belanda di Westerbork dimulai pada bulan Juli 1942. Dari Westerbork,…
Denah kapal penumpang berbaling-baling ganda "St. Louis," yang memperlihatkan kabin dan nomor kamar. Pada tahun 1939, kapal samudra Jerman ini mengangkut hampir 1.000 orang Yahudi yang mencari suaka sementara di Kuba. Kapal tersebut dipaksa berlayar kembali ke Eropa setelah Kuba dan kemudian juga Amerika Serikat menolak memberi izin masuk kepada para pengungsi tersebut.
Simone Weil menyimpan kartu pengenal yang masih kosong namun sudah ditempeli fotonya untuk berjaga-jaga jika penyamarannya sebagai "Simone Werlin" terbongkar dan dia harus membuat identitas palsu yang baru. Pekerja perlawanan dan pegawai pemerintah yang bersimpati telah memberikan stempel dan tanda tangan yang diperlukannya. Dokumen palsu semacam itu membantu Weil bekerja menyelamatkan anak-anak Yahudi sebagai anggota organisasi bantuan dan penyelamatan Oeuvre de Secours aux Enfants (Komunitas Bantuan…
Sebuah paspor Jerman yang diterbitkan untuk Alice Mayer pada 24 Februari 1939, di Bingen, Jerman. Anak perempuan Mayer, Ellen, juga terdaftar di paspor ini. Nama Ibu dan anak tersebut menyertakan nama tengah "Sara." Nama tengah ini menjadi kewajiban tambahan yang diharuskan undang-undang pada 17 Agustus 1938. Sejak saat itu, semua wanita Yahudi di Jerman dengan nama depan asli "non-Yahudi" harus menambahkan "Sara" sebagai nama tengah pada seluruh dokumen resmi. Pria Yahudi harus menambahkan nama "Israel".…
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.