<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 371-380 dari 1630 untuk "" | Berikutnya >>
Pada musim panas 1941, setelah serangan Jerman ke Uni Soviet, Jerman mulai melakukan penembakan massal terhadap laki-laki, perempuan, dan anak-anak Yahudi di wilayah yang direbut dari pasukan Soviet. Pembantaian ini adalah bagian dari "Solusi Akhir untuk Persoalan Yahudi," yakni pembantaian massal terhadap kaum Yahudi Eropa.
Pada 22 Juni 1941, Jerman Nazi melancarkan serangan mendadak terhadap Uni Soviet, yang adalah sekutunya dalam perang melawan Polandia. Pada akhir tahun, pasukan Jerman telah bergerak maju ratusan mil hingga perbatasan Moskow. Tak lama pasca invasi, unit pembantaian keliling memulai pembantaian massal terhadap kaum Yahudi Soviet. Kebijakan pendudukan militer dan sipil Jerman menyebabkan kematian jutaan tawanan perang Soviet dan warga sipil Soviet.
Pada akhir September 1941, SS dan unit polisi Jerman serta kaki tangannya melakukan salah satu pembantaian terbesar dalam Perang Dunia II. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah jurang yang disebut Babyn Yar (Babi Yar), tepat di luar ibu kota Ukraina, Kyiv.
Kamus mendefinisikan “saksi mata” sebagai “orang yang menyaksikan langsung suatu peristiwa”, “orang yang hadir dalam suatu peristiwa yang sedang terjadi, tetapi tidak ikut mengambil bagian di dalamnya”.
Pada 1941, pimpinan Nazi memutuskan menerapkan “Solusi Akhir, yakni pembantaian massal sistematis terhadap kaum Yahudi Eropa. Tidak seperti kamp-kamp konsentrasi yang utamanya berfungsi sebagai pusat penahanan dan kerja paksa, pusat pembantaian (umumnya disebut sebagai “kamp pemusnahan” atau “kamp kematian”) merupakan tempat yang khusus difokuskan untuk pembantaian massal kaum Yahudi sebagai bagian dari "Solusi Akhir."
Jerman Nazi dan sekutunya menginvasi Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Mereka dengan cepat menaklukkan sejumlah wilayah Soviet yang luas. Pasukan Jerman mengobarkan “perang pemusnahan” terhadap Uni Soviet dan rakyatnya, dengan membantai jutaan warga sipil. Namun, angkatan bersenjata Soviet berhasil memukul mundur militer Jerman dan pada akhirnya menaklukkan Berlin pada musim semi 1945. Sering disebut sebagai “front timur”, medan perang antara Jerman dan Soviet merupakan yang terbesar dan paling…
Tujuan Program Eutanasia Nazi adalah membantai para penyandang disabilitas mental dan fisik. Dalam pandangan Nazi, program ini akan membersihkan ras “Arya” dari orang-orang yang dianggap cacat secara genetis dan merupakan beban finansial bagi masyarakat.
Bagaimana pembaca atau siswa yang penasaran dapat menentukan “sejarah yang baik”, sebagai kebalikan dari pernyataan dan klaim yang diragukan atau tidak sepenuhnya berdasar? Apa karakteristik, metode dan pendekatan untuk penyelidikan historis yang bertanggung jawab?
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan para pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukan kaum Nazi yang benar-benar yakin. Para guru dan profesor universitas terlibat aktif atau berpartisipasi mengusir orang Yahudi dari bidang kerja mereka dan ikut bekerja sama dengan rezim Nazi dalam menerapkan kebijakan rasial.
Kebijakan penenangan merupakan sebuah strategi diplomatik, yang melibatkan pemberian konsesi kepada kekuatan asing yang agresif dengan tujuan menghindari perang. Strategi ini paling sering dikaitkan dengan Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain, yang menjabat dari tahun 1937 hingga 1940. Pada tahun 1930-an, pemerintah Inggris mengambil kebijakan penenangan terhadap Jerman Nazi. Dewasa ini, banyak yang melihat kebijakan penenangan ini sebagai suatu kegagalan karena tidak berhasil mencegah meletusnya…
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.