<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 1591-1599 dari 1599 untuk "" | Berikutnya >>
Nazi Jerman merupakan pemimpin dan pelaku utama penganiayaan dan pembantaian massal warga Yahudi Eropa. Akan tetapi, masing-masing dari negara Blok Poros Eropa lainnya yang bersekutu dengan Jerman (Italia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, Slowakia dan Kroasia) ikut ambil bagian dalam Holocaust hingga tingkatan tertentu. Jepang tidak ikut terlibat dan sejumlah warga Yahudi Eropa bahkan menemukan perlindungan di wilayah yang dikuasai Jepang.
Pada musim panas 1941, menyusul serangannya ke Uni Soviet, Jerman mulai melakukan penembakan massal terhadap pria, wanita dan anak-anak Yahudi di wilayah yang direbut dari pasukan Soviet. Semua pembantaian ini merupakan bagian dari “Solusi Akhir untuk Persoalan Yahudi,” yakni pembantaian massal terhadap warga Yahudi Eropa. Kebanyakan dari penembakan massal ini diorganisasikan dan dilakukan oleh satuan tugas atau kelompok aksi khusus, yang disebut Einsatzgruppen dalam bahasa Jerman. Unit-unit…
Tiga sekutu utama dalam aliansi Poros adalah Jerman, Italia dan Jepang. Ketiga negara ini mengakui dominasi Jerman dan Italia di benua Eropa serta dominasi Jepang di Asia Timur. Ada lima negara Eropa lainnya yang tergabung dalam aliansi Poros selama Perang Dunia II. Semua sekutu Blok Poros Jerman di Eropa turut berpartisipasi sampai tingkatan tertentu dalam penganiayaan dan pembantaian orang Yahudi selama Holocaust.
Jelajahi alur waktu peristiwa penting sebelum dan selama Perang Dunia II. Pembantaian massal kaum Yahudi Eropa terjadi dalam konteks Perang Dunia II. Ketika pasukan Jerman menyerbu dan menduduki semakin banyak wilayah di Eropa, Uni Soviet dan Afrika Utara, kebijakan rasial dan antisemitik rezim tersebut menjadi semakin radikal, dengan beralih dari penganiayaan ke genosida.
Rasialisme Nazi Keyakinan dan gagasan Nazi tentang ras membentuk semua aspek kehidupan sehari-hari dan politik di Jerman Nazi. Nazi khususnya menganut pemikiran yang salah bahwa kaum Yahudi merupakan ras yang terpisah dan inferior. Keyakinan ini dikenal sebagai antisemitisme rasial. Gabungan keyakinan dan pemikiran Nazi tentang ras terkadang disebut sebagai "rasisme Nazi" atau "ideologi rasial Nazi". Seperti bentuk rasisme lainnya, rasisme Nazi didasarkan pada prasangka dan stereotipe. Nazi…
Setelah Perang Dunia II, Sekutu yang meraih kemenangan mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan membentuk Pengadilan Militer Internasional (IMT) untuk menuntut pertanggungjawaban para pemimpin Jerman secara perorangan atas pelanggaran hukum internasional. Pengadilan Nuremberg meletakkan dasar bagi sistem baru hukum pidana internasional dan pertanggungjawaban yang terus berkembang hingga saat ini.
Bagan lambang-lambang tahanan yang digunakan di kamp-kamp konsentrasi Jerman. Dachau, Jerman, sekitar tahun 1938-1942.
We would like to thank Crown Family Philanthropies and the Abe and Ida Cooper Foundation for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of all donors.