<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 891-900 dari 1630 untuk "" | Berikutnya >>
Adolf Eichmann merupakan salah seorang aktor utama dalam pendeportasian kaum Yahudi Eropa selama Holocaust. Walaupun lahir di Jerman, sejak kecil dia telah pindah ke Austria. Pada tahun 1932, Eichmann bergabung dengan Partai Nazi Austria dan SS kemudian dengan cepat naik jabatan dalam organisasi Nazi. Setelah Jerman mencaplok Austria pada bulan Maret 1938, Eichmann mengorganisasi Kantor Pusat untuk Emigrasi Yahudi di Wina yang "memfasilitasi" emigrasi dari 110.000 orang Yahudi Austria dari Agustus 1938…
Negara-negara yang berperang dalam Perang Dunia II terbagi dalam dua aliansi utama: Poros dan Sekutu. Tiga mitra utama dalam aliansi Poros adalah Jerman, Italia, dan Jepang. Para mitra Poros memiliki dua kepentingan yang sama: 1) ekspansi wilayah dan pembentukan kerajaan melalui penaklukan militer dan perombakan tata kehidupan Internasional pasca-Perang Dunia I; dan 2) penghancuran atau netralisasi Komunisme Soviet. Pada tanggal 1 November 1936, Jerman dan Italia mengumumkan pembentukan Poros…
Ini merupakan alur waktu yang mencatat kemajuan besar konseptual dan legal dalam perkembangan "genosida." Alur waktu ini bukan upaya untuk merinci semua kasus yang mungkin dianggap sebagai genosida, melainkan untuk menggambarkan bagaimana istilah tersebut menjadi suatu bagian dari kosakata politik, legal, dan etika sebagai respons terhadap ancaman kekerasan yang meluas terhadap kelompok-kelompok komunitas. 1900: Raphael LemkinRaphael Lemkin, yang nantinya menciptakan kata "genocide" (genosida) lahir di…
Orang Amerika mempunyai akses ke informasi yang dapat dipercaya tentang penganiayaan rezim Nazi atas kaum Yahudi pada saat kejadiannya, tetapi kebanyakan dari mereka tidak dapat membayangkan bahwa suatu kampanye pembantaian massal seperti itu bisa terjadi. Meskipun kebanyakan orang Amerika bersimpati atas musibah buruk yang menimpa kaum Yahudi di Eropa, membantu para pengungsi dan menyelamatkan para korban Nazisme tidak pernah menjadi prioritas nasional.
Selama Perang Dunia II, penyelamatan kaum Yahudi dan korban Nazi lainnya bukanlah prioritas bagi pemerintah Amerika Serikat. Sebagian karena antisemitisme (prasangka atau kebencian terhadap kaum Yahudi), isolasionisme, Depresi ekonomi, dan xenofobia (prasangka atau ketakutan terhadap orang asing), kebijakan Amerika membuat pengungsi kesulitan mendapatkan visa masuk ke AS. Kementerian Luar Negeri AS juga menunda mempublikasikan laporan-laporan tentang genosida. Pada bulan Agustus 1942, Kementerian Luar…
Selama musim semi 1944, Sekutu menerima informasi yang lebih eksplisit tentang proses pembantaian massal dengan gas yang dilakukan di Auschwitz-Birkenau. Pada hari-hari tertentu sekitar 10.000 orang dibantai di kamar-kamar gas di sana. Dengan putus asa, berbagai organisasi Yahudi melakukan aneka usulan untuk menghambat proses pembinasaan dan menyelamatkan Yahudi Eropa yang tersisa. Sebagian pimpinan Yahudi menyerukan pengeboman kamar-kamar gas Auschwitz; sebagian lain menentangnya. Seperti sebagian…
Antara 1945 dan 1951, selepas Holocaust, Amerika Serikat (bersama Inggris Raya) menjadi penjaga lebih dari satu juta orang terlantar (DP) di zona pendudukan yang meliputi Jerman, Austria, Italia, dan Cekoslovakia, termasuk 250.000 warga Yahudi pada periode puncak di akhir 1945. Lembaga Bantuan dan Rehabilitasi PBB dan berbagai lembaga bantuan swasta ikut membantu negara-negara Sekutu barat mengelola tantangan yang sangat berat ini. Hingga September 1945, DP Yahudi dan non-Yahudi menempati kamp yang sama.…
Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat gagal mengambil sikap yang menentukan secara khusus terkait dengan para korban Holocaust. Secara umum, para pejabat AS beralasan bahwa kemenangan militer atas Jerman akan memberikan prospek terbaik untuk menghentikan pembantaian itu. Sebagai respons terhadap tekanan yang timbul akibat terbukanya rahasia “Solusi Pamungkas” pada akhir 1942, perwakilan AS dan Inggris mengadakan pertemuan di Bermuda pada tanggal 19 April 1943, untuk mencari solusi atas masalah…
Jerman menduduki Belanda pada 10 Mei 1940, dan mendirikan pemerintahan sipil yang didominasi oleh SS (pengawal elite negara Nazi). Amsterdam, kota terbesar di Belanda, memiliki populasi Yahudi sekitar 75.000, yang meningkat menjadi 79.000 lebih pada tahun 1941. Jumlah kaum Yahudi kurang dari 10 persen dari total populasi di kota ini. 10.000 lebih dari jumlah orang Yahudi ini adalah orang asing yang berlindung di Amsterdam pada tahun 1930an. Pada 22 Februari 1941, Jerman menangkap ratusan orang Yahudi dan…
Yang paling rentan pada saat Holocaust adalah anak-anak. Nazi mendukung pembantaian anak-anak dari kelompok yang “tak diinginkan” atau “membahayakan” sesuai dengan pandangan ideologi mereka, baik sebagai bagian dari “perjuangan rasial” atau sebagai langkah preventif demi keamanan. Jerman dan para kolaboratornya membunuhi anak-anak baik karena alasan ideologis ini maupun sebagai pembalasan dendam atas pelaku, atau yang dituduh, serangan partisan. Jerman dan kolaboratornya membantai sebanyak…
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.