<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 1581-1590 dari 1631 untuk "" | Berikutnya >>
Penyangkalan Holocaust dan minimalisasi atau distorsi fakta Holocaust merupakan suatu bentuk antisemitisme. Para penyangkal Holocaust mengabaikan bukti melimpah dari peristiwa tersebut dan bersikeras bahwa Holocaust merupakan sebuah mitos, yang diciptakan oleh pihak Sekutu, komunis Soviet, dan Yahudi untuk kepentingan mereka. Menurut “logika” para penyangkal, pihak Sekutu membutuhkan “mitos Holocaust” untuk menjustifikasi pendudukan mereka atas Jerman pada 1945 dan penindasan "sewenang-wenang"…
Meski kebanyakan negara Eropa bersikap acuh tak acuh, dan sebagian lagi berkolaborasi dalam pembantaian kaum Yahudi selama Holocaust, individu-individu di setiap negara Eropa dan dari semua latar belakang agama mempertaruhkan hidup mereka untuk membantu kaum Yahudi. Upaya penyelamatan berkisar dari aksi individual yang terpisah-pisah hingga jaringan terorganisir baik besar maupun kecil. Pada musim gugur tahun 1943, gerakan perlawanan di Denmark, yang juga diduduki Jerman, menggalang operasi penyelamatan di…
Penyelamatan dan Perlawanan Sejumlah orang Yahudi berhasil selamat dari "Solusi Akhir," rencana Nazi untuk membantai kaum Yahudi di Eropa, dengan cara bersembunyi atau melarikan diri dari wilayah Eropa yang dikuasai Jerman. Sebagian besar orang non-Yahudi tidak membantu atau pun menghalang-halangi "Solusi Akhir" ini. Relatif hanya sedikit yang membantu orang Yahudi melarikan diri. Mereka yang membantu orang Yahudi ini digerakkan oleh penentangan terhadap kebijakan rasialisme Nazi, oleh rasa belas kasihan,…
Penyelamatan di Denmark Kebanyakan orang di wilayah pendudukan Eropa tidak berkolaborasi aktif dalam genosida Nazi. Namun, mereka juga tidak berbuat apa pun untuk membantu kaum Yahudi maupun korban kebijakan Nazi lainnya. Selama Holocaust berlangsung, jutaan orang hanya berdiam diri menyaksikan orang Yahudi, Roma (Gipsi), dan "musuh Reich" lainnya dikumpulkan secara paksa dan dideportasi. Banyak di antara penonton tersebut yang mengatakan kepada diri mereka sendiri bahwa apa yang mereka saksikan itu…
Perang Dunia I (1914–18) menandai konflik besar pertama berskala internasional di abad kedua puluh. Trauma perang sangat berdampak pada sikap dan aksi para pemimpin dan masyarakat awam selama Holocaust. Dampak konflik tersebut dan perdamaian rapuh yang dihasilkan sesudahnya tetap menggaung pada beberapa dasawarsa berikutnya, yang membuka jalan untuk peristiwa perang dunia kedua dan genosida.
Perang Dunia I menandai konflik internasional besar pertama pada abad kedua puluh. Pembunuhan Habsburg Archduke Franz Ferdinand menjadi pencetus peperangan ini, yang dimulai pada bulan Agustus 1914, dan dilanjutkan dengan beberapa pertempuran lainnya selama empat tahun berikutnya. Selama Perang Dunia I, Entente Powers -- Inggris, Prancis, Serbia, dan Kekaisaran Rusia (selanjutnya Italia, Yunani, Portugis, Rumania, dan Amerika Serikat ikut bergabung) -- bertempur melawan Central Powers -- Jerman dan…
Setelah pengrusakan hebat akibat Perang Dunia I, Negara-negara Barat pemenang perang memberlakukan serangkaian perjanjian yang memberatkan terhadap negara-negara yang kalah. Perjanjian itu semua melucuti negara-negara Blok Sentral (Jerman dan Austria-Hungaria, disusul oleh Turki Ottoman dan Bulgaria) dari wilayahnya yang luas dan membebankan pembayaran reparasi (ganti rugi) yang besar. Tidak pernah sebelumnya kondisi Eropa begitu besar perubahannya. Sebagai akibat langsung dari perang, Jerman,…
Dalam konteks yang lebih luas, Holocaust terjadi pada masa Perang Dunia II. Perang Dunia II adalah konflik terbesar dan paling merusak dalam sejarah. Adolf Hitler dan rezim Nazi memimpikan suatu kekaisaran baru dan besar untuk "ruang hidup" (Lebensraum) orang Jerman di Eropa timur dengan menyingkirkan penduduk yang sudah ada di wilayah itu. Tujuan Nazi adalah memperkuat “ras utama” Jerman. Hal ini berakibat pada persekusi dan pembantaian kaum Yahudi dan banyak lagi kelompok lainnya.
Perang Dunia II di Eropa Selama Perang Dunia II, Jerman menyerbu sebagian besar wilayah Eropa dengan menggunakan taktik baru yang disebut "Blitzkrieg" (perang kilat). Taktik Blitzkrieg mencakup pengerahan pesawat terbang, tank, dan artileri. Pasukan-pasukan ini akan menerobos pertahanan musuh menyusuri front yang sempit. Kekuatan udara menghalangi musuh untuk menutupi celah pertahanan yang lowong. Pasukan Jerman mengepung pasukan lawan dan memaksa mereka untuk menyerah. Dengan menggunakan taktik…
Perang Dunia II mengakibatkan kematian sekitar 55 juta orang di seluruh dunia. Perang ini adalah konflik terbesar dan paling destruktif sepanjang sejarah. Jerman memulai Perang Dunia II dengan menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939. Inggris dan Prancis meresponsnya dengan menyatakan perang terhadap Jerman. Pasukan Jerman menginvasi Eropa barat pada musim semi tahun 1940. Dengan dukungan dari Jerman, Uni Soviet menduduki negara-negara Baltik pada bulan Juni 1940. Italia, anggota Blok Poros…
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.