Franco lahir dalam keluarga Yahudi yang tinggal di kota Bologna, utara Italia. Walaupun seorang pemimpin fasis, Benito Mussolini, naik ke tampuk kekuasaan di Italia pada tahun 1922, kaum Yahudi Bologna tetap hidup aman. Seperti kebanyakan orang Yahudi Italia, keluarga Franco terintegrasi dengan baik dalam masyarakat Italia. Franco bersekolah di sebuah sekolah dasar negeri.
1933-39: Ketika Franco berusia 7 tahun, Mussolini memberlakukan peraturan perundang-undangan "rasialis" terhadap kaum Yahudi: Franco dikeluarkan dari sekolah dan masuk ke sekolah Yahudi yang diselenggarakan di dalam kelas-kelas dadakan di salah satu sinagoge Bologna. Franco tidak habis mengerti mengapa dia harus meninggalkan kawan-kawannya hanya karena dia orang Yahudi. Ayahnya meninggal pada tahun 1939, dan bersama ibu dan abangnya, Lelio, dia pindah ke Turin, tempat di mana dia masuk sekolah keagamaan.
1940-44: Mussolini digulingkan pada bulan Juli 1943. Dua bulan kemudian, pasukan Jerman menduduki Italia, dan memegang kendali atas wilayah utara, tempat keluarga Franco dan kebanyakan orang Yahudi-Italia bermukim. Pemerintah Italia melindungi kaum Yahudi, tetapi sekarang Italia dikontrol oleh Jerman. Keluarga Cesana bersembunyi di pegunungan. Untuk menghindari pasukan Jerman, mereka berpindah dari satu pondok ke pondok lainnya. Lelio bergabung dengan kelompok partisan Keadilan dan Kebebasan. Walaupun baru berusia 12 tahun, Franco juga ikut bergabung, merasa bangga karena begitu banyak orang Yahudi yang berjuang di dalam kelompok perlawanan Italia tersebut.
Franco ditembak tentara Jerman ketika sedang menjalankan misi pengintaian di pegunungan. Jasadnya dikembalikan ke ibunya pada hari ulang tahunnya yang ke-13. Dia adalah partisan termuda Italia.
Lihat Item