Hilde Verdoner-Sluizer
Dilahirkan: 28 November 1909
Amsterdam, Belanda
Hilde dibesarkan di keluarga Yahudi kelas menengah di Amsterdam. Seperti kebanyakan orang Yahudi lainnya di Belanda, keluarga Hilde berbaur dengan baik dengan masyarakat Belanda. Hilde berprestasi baik di SMA, terutama dalam hal bahasa. Setelah lulus, ia belajar ilmu tata graha selama dua tahun, lalu bekerja sebagai sekretaris di Roma. Hilde kembali ke Amsterdam di mana ia menikah dengan Gerrit Verdoner pada bulan Desember 1933 di usia 24 tahun.
1933-39: Setelah pernikahan mereka, Hilde dan Gerrit pindah ke Hilversum, kota permukiman di jantung Belanda. Mereka tinggal di sebuah rumah yang lapang di lingkungan yang banyak pepohonannya di mana ketiga anak mereka lahir: Yoka tahun 1934, Francisca tahun 1937, dan Otto tahun 1939. Mereka memiliki kehidupan yang nyaman di Belanda, namun Hilde khawatir akan situasi yang semakin memburuk bagi orang Yahudi di Jerman. Kegelisahannya meningkat saat Hitler menginvasi Polandia pada 1 September 1939.
1940-44: Pada bulan Mei 1940, Jerman menguasai Belanda dalam lima hari. Surat keputusan anti-Yahudi membuat Gerrit terpaksa gulung tikar. Saat Nazi menyita rumah mereka, keluarga Verdoner pindah ke rumah orang tua Gerrit di Amsterdam. Gerakan bawah tanah membantu menyembunyikan anak-anak mereka. Deportasi massal mulai dilakukan pada musim panas tahun 1942. Hilde dan Gerrit dikirim ke kamp persinggahan (transit) Westerbork. Gerrit bekerja untuk administrasi kamp Yahudi yang ditunjuk Nazi, sehingga mereka selamat dari deportasi langsung.
Pada 8 Februari 1944, Hilde dideportasi untuk "pemukiman kembali di Timur." Ditransportasikan ke Auschwitz, Hilde dibunuh dengan gas beracun tiga hari kemudian. Usianya saat itu 34 tahun.