Telusuri sesuai abjad daftar artikel tentang Holocaust dan Perang Dunia II. Pelajari lebih lanjut tentang topik-topik seperti Nazi naik ke tampuk kekuasaan, bagaimana dan mengapa Holocaust terjadi, kehidupan di kamp dan ghetto Nazi serta pengadilan pascaperang.
<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 76-99 dari 242 untuk "Artikel" | Berikutnya >>
Perluasan Sistem Kamp Sistem kamp konsentrasi mengalami perluasan yang mencolok pada 1939–1942. Pada 1938, otoritas SS mulai mengeksploitasi tenaga kerja tahanan kamp konsentrasi untuk keuntungan ekonomi. Pada September 1939, perang menjadi alasan mudah untuk melarang pelepasan tahanan dari kamp, sehingga SS memiliki buruh yang siap sedia. Otoritas SS mendirikan kamp-kamp baru di sekitar pabrik (misalnya, pabrik batu bata di Neuengamme, 1940) atau lokasi penggalian bahan mentah (seperti penggalian…
Antara tahun 1933 hingga 1945, Jerman Nazi dan sekutunya mendirikan lebih dari 44.000 kamp dan lokasi penahan lain (termasuk ghetto). Para pelaku kejahatan tersebut menggunakan fasilitas-fasilitas itu untuk berbagai tujuan, termasuk untuk kerja paksa, penahanan orang yang dianggap musuh negara, dan pembantaian massal.
Antara tahun 1933 dan 1945, Jerman Nazi membangun sekitar 20.000 kamp untuk memenjarakan jutaan korbannya. Kamp-kamp ini digunakan untuk berbagai keperluan dan meliputi kamp kerja paksa, kamp transit yang berfungsi sebagai stasiun sementara, dan pusat pembantaian yang dibangun terutama atau semata-mata untuk pembantaian massal. Jerman dan kolaboratornya membantai lebih dari tiga juta orang Yahudi di pusat-pusat pembantaian ini saja. Hanya sebagian kecil dari tawanan di kamp Nazi ini yang bertahan hidup.…
Kaum Partisan Yahudi Sejumlah orang Yahudi yang berhasil lolos dari ghetto dan kamp membentuk satuan-satuan tempurnya sendiri. Para pejuang, atau partisan ini, terkonsentrasi di wilayah-wilayah berhutan lebat. Sekelompok besar partisan di wilayah Soviet yang diduduki bersembunyi di sebuah hutan di dekat Vilnius, ibu kota Lituania. Mereka berhasil menganjlokkan ratusan kereta api dan membunuh lebih dari 3.000 tentara Jerman. Kaum partisan menjalani kehidupan yang sulit di dalam hutan. Mereka harus…
Masyarakat Yahudi Masa Praperang di Jerman Kaum Yahudi telah tinggal di Jerman sejak Abad Pertengahan, dan seperti di sebagian besar wilayah Eropa, mereka menghadapi penganiayaan yang terjadi secara luas di sana selama berabad-abad. Baru pada abad ke-19 kaum Yahudi di Jerman diberi hak yang sama seperti orang Kristen Jerman. Pada 1933, ketika Nazi naik ke tampuk kekuasaan, kaum Yahudi Jerman telah terintegrasi dengan baik dan bahkan berasimilasi ke dalam masyarakat Jerman. Kendati telah terintegrasi,…
Kebijakan penenangan merupakan sebuah strategi diplomatik, yang melibatkan pemberian konsesi kepada kekuatan asing yang agresif dengan tujuan menghindari perang. Strategi ini paling sering dikaitkan dengan Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain, yang menjabat dari tahun 1937 hingga 1940. Pada tahun 1930-an, pemerintah Inggris mengambil kebijakan penenangan terhadap Jerman Nazi. Dewasa ini, banyak yang melihat kebijakan penenangan ini sebagai suatu kegagalan karena tidak berhasil mencegah meletusnya…
Kehidupan di Ghetto Kehidupan di ghetto sering kali tak tertahankan. Kondisi penuh-sesak bukanlah hal yang aneh. Satu tempat tinggal bisa dihuni oleh beberapa keluarga. Perledingan rusak, dan orang-orang pun membuang kotorannya ke jalan-jalan bersama sampah. Penyakit menular menyebar dengan sangat cepat di perumahan yang sedemikian padat dan kotor tersebut. Orang-orang selalu merasa lapar. Jerman sengaja berusaha membuat para penghuninya lapar dengan cara hanya mengizinkan mereka membeli roti, kentang,…
Kehidupan Kaum Yahudi di Eropa sebelum Holocaust Ketika Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman pada tahun 1933, kaum Yahudi bermukim di tiap negara di Eropa. Total sekitar sembilan juta orang Yahudi bermukim di negara-negara yang akan diduduki Jerman selama Perang Dunia II. Pada akhir perang, dua dari setiap tiga orang Yahudi tersebut tewas, dan kehidupan kaum Yahudi Eropa berubah untuk selamanya. Pada tahun 1933 komunitas terbesar Yahudi terkonsentrasi di timur Eropa, termasuk Polandia, Uni Soviet,…
Otoritas Jerman membutuhkan bantuan negara-negara Sekutu dan kolaborator lokal di wilayah yang mereka duduki untuk menerapkan "Solusi Akhir." Para kolaborator melakukan sejumlah kejahatan paling keji selama era Holocaust.
Para kolaborator melakukan sejumlah kekejaman terburuk pada era Holocaust. Antisemitisme, nasionalisme, kebencian etnis, anti-komunisme, dan oportunisme membuat banyak penduduk dari negara-negara yang diduduki Jerman berkolaborasi dengan rezim Nazi dalam pemusnahan kaum Yahudi Eropa. Rekan Blok Poros Jerman bekerja sama dengan rezim Nazi dengan memberlakukan legislasi anti-Yahudi. Di Hungaria, Slovakia, Kroasia, Bulgaria, dan Vichy Prancis, polisi setempat, militer, dan pejabat lainnya berperan penting…
Konferensi Evian Antara tahun 1933 dan 1941, Nazi berupaya menjadikan negara Jerman judenrein (bersih dari kaum Yahudi) dengan cara mempersulit hidup mereka sedemikian rupa sehingga mereka terpaksa meninggalkan negara tersebut. Hingga tahun 1938, sekitar 150.000 orang Yahudi Jerman, satu di tiap empat orang Yahudi, telah melarikan diri dari Jerman. Akan tetapi, setelah Jerman mencaplok Austria pada bulan Maret 1938, 185.000 orang Yahudi di bawa lagi masuk di bawah pemerintahan Nazi. Banyak orang Yahudi…
Pada tanggal 20 Januari 1942, lima belas petinggi partai Nazi dan para pemimpin dari pemerintahan Jerman berkumpul untuk sebuah pertemuan penting. Mereka bertemu di suatu wilayah makmur di Berlin di sebuah vila di pinggir danau yang bernama Wannsee. Reinhard Heydrich, yang merupakan kepala deputi Kepala SS Heinrich Himmler, menyelenggarakan pertemuan tersebut dalam rangka membahas "solusi akhir terhadap persoalan mengenai kaum Yahudi di Eropa" bersama para pimpinan non-SS dari pemerintahan, termasuk…
Pada tanggal 20 Januari 1942, 15 pejabat tinggi Partai Nazi dan pemerintah Jerman berkumpul di sebuah vila di Wannsee yang terletak di pinggiran Berlin untuk membahas penerapan dari apa yang mereka namakan "Solusi Akhir terhadap Masalah Yahudi." "Solusi Akhir" adalah nama kode untuk pemusnahan fisik yang sistematis dan terencana terhadap kaum Yahudi Eropa. Suatu ketika pada tahun 1941, Adolf Hitler mengesahkan rencana pembantaian massal ini. Jenderal SS Reinhard Heydrich menyelenggarakan Konferensi Wannsee…
Setelah mengalahkan tentara Polandia pada September 1939, pasukan Jerman menindas rakyat Polandia secara keji dengan membantai ribuan warga sipil, menerapkan program kerja paksa besar-besaran, dan merelokasi ratusan ribu warga.
Korban yang Selamat Bagi para korban yang selamat, kembali menjalani kehidupan seperti sebelum Holocaust adalah sesuatu yang mustahil. Masyarakat Yahudi sudah tidak eksis di banyak wilayah Eropa. Ketika orang-orang berusaha kembali pulang ke rumahnya dari kamp atau tempat persembunyian, mereka mendapati bahwa, dalam banyak kasus, rumah-rumah mereka telah dijarah atau diambil alih orang lain. Selain itu, kembali pulang ke rumah adalah cukup berbahaya. Pascaperang, kerusuhan anti-Yahudi pecah di sejumlah…
Setelah peristiwa Holocaust, sebagian besar penyintas merasa tidak ada lagi masa depan bagi kaum Yahudi di Eropa. Mereka mendambakan tanah air di mana orang Yahudi tidak lagi menjadi kaum minoritas yang rentan. Harapan itu pun terwujud pada 14 Mei 1948, ketika Negara Israel modern didirikan. Orang Yahudi memiliki hubungan historis dan religius dengan Tanah Israel selama ribuan tahun.
Pada 9/10 November 1938, pimpinan Nazi melancarkan serangkaian pogrom terhadap penduduk Yahudi di Jerman dan di wilayah-wilayah yang baru dicaploknya. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan istilah Kristallnacht (Malam Kaca Pecah) karena pecahan kaca yang berserakan di jalan-jalan setelah vandalisme dan perusakan terhadap toko-toko milik orang Yahudi, sinagoge, dan rumah-rumah.
Kronologi ini mencantumkan beberapa peristiwa penting dalam evolusi pengingkaran Holocaust.
Tak ada yang bertanya siapa yang Yahudi dan siapa yang bukan. Tak ada yang bertanya dari mana Anda berasal. Tak ada yang bertanya siapa ayah Anda atau apakah Anda sanggup membayar. Mereka menerima kami begitu saja, membawa kami dalam kehangatan, melindungi anak-anak yang acapkali tanpa orang tua mereka lagi – anak-anak yang menangis pada malam hari karena mimpi buruk – Elizabeth Koenig-Kaufman, seorang bekas pengungsi anak-anak di Le Chambon. Sejak Desember 1940 hingga September 1944, penduduk desa Le…
LATAR BELAKANG Di mulai pada musim dingin tahun 1942, para pemerintah negara-negara Sekutu mengumumkan niat mereka untuk menghukum para penjahat perang Nazi. Pada 17 Desember 1942, para pemimpin dari Amerika Serikat, Britania Raya, dan Uni Soviet mengeluarkan deklarasi bersama pertamanya yang resmi berfokus pada pembantaian massal terhadap kaum Yahudi Eropa dan bertekad mengadili para pelaku kekerasan terhadap penduduk sipil. Meskipun sejumlah pemimpin politik mengusulkan eksekusi cepat tanpa proses…
Pengadilan terhadap pejabat tinggi Jerman di hadapan Mahkamah Militer Internasional (IMT), yang merupakan pengadilan kejahatan perang pasca perang yang paling terkenal, dibuka secara resmi di Nuremberg, Jerman, pada tanggal 20 November 1945, hanya enam setengah bulan setelah Jerman menyerah. Masing-masing dari keempat negara Sekutu -- Amerika Serikat, Inggris Raya, Uni Soviet, dan Prancis -- menyediakan hakim dan tim penuntut. Peraturan pengadilan ini dihasilkan dari penyesuaian yang apik antara sistem…
"Malam Kaca Pecah" Pada malam 9-10 November 1938, rezim Nazi mengoordinasikan gelombang kekerasan antisemitisme di Jerman Nazi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Kristallnacht atau "Malam Kaca Pecah" yang merujuk kepada pecahan kaca dari etalase toko yang berserakan di jalan-jalan setelah kekerasan. Kekerasan itu terlihat seperti ledakan kemarahan yang tidak direncanakan terhadap kaum Yahudi. Nyatanya, para pemimpin Nazi secara aktif mengoordinasikannya dengan dukungan Adolf Hitler. Pada malam…
Pada Januari 1945, Third Reich berada di ambang kekalahan militer. Ketika pasukan Sekutu mendekati kamp-kamp Nazi, SS mengadakan “mars kematian” (evakuasi paksa) atas para tahanan kamp konsentrasi, sebagian alasannya adalah untuk menjaga sejumlah besar tahanan kamp konsentrasi agar tidak jatuh ke tangan Sekutu.
Mars Kematian Menjelang akhir perang, saat kekuatan militer Jerman mulai kolaps, pasukan angkatan darat Sekutu mulai mendekati kamp-kamp konsentrasi Nazi. Soviet mendekat dari arah timur, sedangkan Inggris, Prancis, dan Amerika dari barat. Jerman dengan kalut mulai memindahkan para tahanan keluar dari kamp-kamp di dekat garis depan dan memanfaatkan tenaga mereka sebagai buruh kerja paksa di kamp-kamp di Jerman. Para tahanan pertama diangkut keluar dengan kereta api, tapi kemudian dengan berjalan kaki…
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.