After the occupation of Odessa, Ukrainian Jews wait to register.

Holokaus di Odesa

Kota Odesa di Ukraina diduduki oleh Rumania, yang merupakan sekutu Nazi Jerman, mulai Oktober 1941 hingga musim semi 1944. Kebijakan antisemitisme di Odesa dengan cepat meningkat menjadi pembantaian massal. Pada beberapa pekan pertama pendudukan, bangsa Rumania membantai puluhan ribu orang Yahudi di Odesa dan wilayah sekitarnya. Orang Yahudi yang tersisa kemudian dideportasi dari kota tersebut. Sebagian besar dibantai di tempat lain di wilayah yang diduduki Rumania pada akhir 1941 dan paruh pertama tahun 1942.

Fakta Utama

  • 1

    Menjelang Perang Dunia II, jumlah orang Yahudi adalah sepertiga dari populasi multi-etnis Odesa yang berjumlah sekitar 600.000 orang.

  • 2

    Pihak berwenang Rumania menduduki Odesa pada 16 Oktober 1941. Tidak lama setelah itu, mereka mulai menyasar orang Yahudi yang berada di sana. Orang Yahudi menjadi sasaran  pelecehan, kekerasan, penahanan, kerja paksa, deportasi, dan pembantaian massal.

  • 3

    Dalam waktu satu tahun setelah pendudukan Odesa, komunitas Yahudi sebelum perang telah dimusnahkan.

Holokaus di Odesa dimulai setelah tentara Jerman dan Rumania menduduki kota ini pada 16 Oktober 1941. Di Odesa dan wilayah lain di Ukraina yang diduduki Rumania, kebijakan anti-Yahudi Rumania berkembang dengan cepat dan kacau. Banyak kelompok yang berperan dalam pelaksanaan pembantaian massal terhadap orang Yahudi di Odesa. Warga Rumania, Jerman, dan kolaborator pribumi (termasuk warga Rusia, Ukraina, dan terutama populasi etnis Jerman setempat yang cukup besar) ikut terlibat.

Kurang dari sepekan setelah pendudukan dimulai, pihak berwenang Rumania pun memulai pembantaian, yang secara brutal membantai setidaknya 25.000 hingga 30.000 orang Yahudi di Odesa dan wilayah sekitarnya. Pembantaian itu berlangsung selama beberapa hari. Segera setelahnya, bangsa Rumania mengirim sekitar 25.000 hingga 30.000 orang Yahudi dalam mars kematian dari Odesa ke sebuah kamp di desa Bohdanivka (dalam bahasa Rumania disebut Bogdanovca). Hampir semua orang Yahudi ini dibantai di kamp tersebut dalam waktu enam hingga delapan pekan setelah kedatangan mereka. 

Pada Desember 1941, pemerintah Rumania memutuskan untuk membersihkan Odesa dari orang Yahudi. Selama paruh pertama tahun 1942, mereka mendeportasi orang Yahudi yang masih tersisa di Odesa ke beberapa tempat penahanan di daerah pedesaan. Sebagian besar dari mereka dibantai dalam operasi penembakan massal di sana. Dalam waktu kurang dari satu tahun, komunitas Yahudi Odesa yang dulunya dinamis nyaris hancur. 

Hanya sedikit orang Yahudi yang selamat dari Holokaus di Odesa, baik sebagai pekerja paksa maupun karena bersembunyi.  

Komunitas Yahudi Odesa sebelum Perang Dunia II

Komunitas Yahudi di Odesa mengalami sejumlah besar perubahan dalam beberapa dekade sebelum Holokaus.

Pada awal abad ke-20, komunitas Yahudi di kota pelabuhan ini merupakan salah satu dari yang terbesar dan paling dinamis di Eropa Timur. Odesa adalah pusat budaya dan pembelajaran Yahudi yang terkemuka. 

Sejak didirikan pada akhir abad ke-18, orang Yahudi telah menjadi bagian penting dari populasi Odesa yang sangat beragam. Odesa merupakan salah satu dari beberapa kota besar di Kekaisaran Rusia yang mengizinkan orang Yahudi untuk tinggal dan menetap. Namun demikian, seperti semua orang Yahudi di Kekaisaran Rusia, orang Yahudi di Odesa juga mengalami pembatasan. Otoritas kekaisaran membatasi kehadiran orang Yahudi di sekolah dan universitas. Pembatasan ini berdampak pada pekerjaan yang dapat dilakukan oleh orang Yahudi. Orang Yahudi juga mengalami kekerasan anti-Yahudi, termasuk pogrom.    

Kehidupan orang Yahudi di Odesa berubah secara dramatis setelah runtuhnya Kekaisaran Rusia pada 1917 dan berdirinya Uni Soviet pada 1922. Sebagai rezim diktator, rezim Soviet mempertahankan kontrol yang ketat terhadap warganya. Pengontrolan ini membuat kekerasan antaretnis, seperti pogrom terhadap kaum Yahudi, jarang merebak. Sebagai negara komunis, rezim Soviet menerapkan kebijakan yang menyasar masyarakat berdasarkan status sosial dan ekonominya. Kebijakan ini berlaku untuk semua warga Soviet, termasuk orang Yahudi. Rezim Soviet menyasar kelompok orang kaya sebagai apa yang disebut sebagai musuh kelas dan menyita rumah serta bisnis mereka. Kebijakan yang sama juga membuka peluang baru bagi masyarakat miskin. Orang Yahudi, khususnya, kini memiliki akses ke jalur pendidikan dan karier yang selama ini tidak tersedia bagi mereka. Terlepas dari latar belakang sosial dan ekonominya, semua warga Soviet, termasuk orang Yahudi, rentan terhadap penganiayaan dan bahkan pembantaian oleh rezim sebagai musuh nyata atau yang dianggap musuh. 

Kebijakan Soviet memberikan tekanan pada semua komunitas etnis, bangsa, dan agama, termasuk komunitas Yahudi di Odesa. Berdasarkan prinsip komunis, pemerintah Soviet menutup banyak institusi keagamaan. Bagi orang Yahudi, ini berarti penutupan sebagian besar sinagoge dan sekolah agama, serta penyasaran rabi oleh rezim. Soviet juga menyasar organisasi budaya dan sosial independen. Akibatnya, banyak institusi Yahudi, termasuk perpustakaan, teater, dan penerbit berbahasa Yiddi yang ditutup. Pada 1930-an, kehidupan komunal Yahudi di Odesa hampir tidak ada lagi, meskipun kehadiran orang Yahudi masih besar di kota itu. Kebijakan yang sama juga berdampak serupa pada kelompok etnis dan bangsa lain.  

Menurut sensus Soviet tahun 1939, sekitar sepertiga (sekitar 200.000) penduduk Odesa adalah orang Yahudi.  

Perang Dunia II Sampai di Odesa

Perang Dunia II dimulai di Eropa pada September 1939, tetapi tidak sampai di Odesa selama hampir dua tahun. Pada 22 Juni 1941, Jerman Nazi dan sekutu Porosnya, termasuk Rumania, menyerang Uni Soviet. Operasi militer ini dikenal sebagai Operasi Barbarossa

Salah satu pertanda awal perang di Odesa adalah kedatangan para pengungsi, termasuk orang Yahudi, dari Bessarabia. Sebagai bagian dari Operasi Barbarossa, pasukan Rumania dan Jerman merangsek dengan cepat ke wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara. Banyak wilayah Rumania pada masa perang ini yang telah diserahkan secara paksa kepada Uni Soviet pada Juni 1940. Setelah peluncuran Operasi Barbarossa, Rumania dengan cepat menggabungkan kembali wilayah tersebut. Di Bessarabia, pihak berwenang Rumania tak lama kemudian menyasar orang Yahudi dengan tindakan diskriminatif, ghettoisasi, deportasi, dan pembantaian massal. Hal ini mendorong banyak orang Yahudi di Bessarabia melarikan diri ke timur. Beberapa dari mereka menuju Odesa sebelum Jerman dan Rumania memusatkan perhatian mereka untuk merebutnya. 

Sejak awal Agustus 1941, Blok Poros mengepung Odesa sepenuhnya. Pasukan Rumania mengepung kota. Tentara Merah (militer Soviet) terus mempertahankan kota selama lebih dari dua bulan. 

Rumania menduduki Odesa pada 16 Oktober 1941. Mereka menetapkannya sebagai ibu kota Kegubernuran Transnistria. Kegubernuran Transnistria adalah sebuah unit administratif Rumania yang memerintah di wilayah pendudukan Ukraina yang diduduki Soviet, antara Sungai Dniester dan Sungai Buh Selatan. Kegubernuran ini berdiri antara 1941 dan 1944. Saat pihak berwenang Rumania menguasai wilayah tersebut, unit-unit Nazi Jerman hadir di Odesa dan wilayah sekitarnya.

Romania 1942, Transnistria indicated
Kredit:
  • US Holocaust Memorial Museum

Odesa dalam Pengepungan 

Sebelum pasukan garis depan mencapai wilayah pinggiran Odesa, sejumlah warga sipil mengambil kesempatan untuk melarikan diri dari kota. Sementara yang lain memutuskan tetap tinggal di Odesa, karena mereka percaya bahwa Soviet akan tetap memegang kendali. Ada pula warga yang tidak bisa keluar karena alasan pribadi atau tidak memiliki izin resmi dari pemerintah Soviet.

Setelah Blok Poros mengepung Odesa, warga sipil pun terjebak. Satu-satunya cara bagi mereka untuk melarikan diri dan mencapai daratan yang dikuasai Soviet adalah melalui laut. Namun, serangan udara Jerman menghancurkan banyak kapal evakuasi, yang semakin membatasi kemampuan orang-orang untuk melarikan diri. 

Saat bangsa Rumania menduduki Odesa pada pertengahan Oktober, ada sekitar 70.000 hingga 120.000 orang Yahudi yang terperangkap di kota itu. Beberapa di antaranya adalah orang Yahudi setempat. Sisanya adalah pengungsi Yahudi dari Bessarabia yang melarikan diri dari kebrutalan Rumania dan mencari perlindungan di Odesa.

Awal Mula Holokaus di Odesa 

Pihak berwenang Rumania menguasai Odesa pada 16 Oktober 1941. Keesokan harinya, mereka memerintahkan semua orang Yahudi untuk mendaftar. Bangsa Rumania pun langsung mulai menindas orang Yahudi di kota dan wilayah sekitarnya dengan penghinaan, kekerasan sewenang-wenang, dan pembunuhan. Selain itu, propaganda antisemitisme Nazi menyebar ke seluruh penjuru kota. 

Pada 18 Oktober, pihak berwenang Rumania mengubah sebuah penjara di Jalan Fontans'ka dan daerah sekitarnya menjadi tempat penahanan bagi orang Yahudi. Mereka menyebut penjara ini sebagai ghetto atau kamp. Mereka memperbolehkan pria, wanita, dan anak-anak yang terkurung di sana untuk hanya membawa beberapa barang kebutuhan. Bangsa Rumania juga memaksa para pria Yahudi untuk melakukan kerja paksa di kota itu.  

Penganiayaan terhadap orang Yahudi oleh pihak berwenang Rumania kemudian mengalami eskalasi dengan cepat. Menurut beberapa memoar, serta investigasi yang dilakukan oleh pihak berwenang Soviet, kekerasan massal dan kematian di daerah Odesa dimulai sejak 19 Oktober. Namun, kekerasan terlihat jelas meningkat secara signifikan mulai 22 Oktober. 

Awal Pembantaian: Ledakan pada 22 Oktober 1941

Pada malam 22 Oktober 1941, sebuah ledakan mengguncang markas militer Rumania di Odesa. Ledakan tersebut menewaskan lebih dari 60 orang. Di antara para korban terdapat jenderal Rumania yang memimpin kota tersebut, anggota militer Rumania, empat perwira angkatan laut Jerman, serta warga sipil. Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun, pihak berwenang Rumania menyalahkan orang Yahudi dan Komunis. Kedua kelompok ini sering dikaitkan secara keliru dalam propaganda antisemitisme dan antikomunis. 

Menanggapi ledakan tersebut, diktator Rumania Ion Antonescu memerintahkan pembalasan brutal terhadap orang Yahudi dan Komunis di Odesa. Pihak berwenang Rumania melakukan pembantaian besar-besaran. Ada kemungkinan bahwa pasukan SS Jerman dalam jumlah terbatas telah membantu mereka. 

Pembantaian Orang Yahudi di Odesa: 22–26 Oktober 1941 

Ledakan pada 22 Oktober 1941 merupakan katalisator bagi percepatan kekerasan anti-Yahudi yang dramatis dan instan. Bangsa Rumania mulai menggantung orang Yahudi dan Komunis pada malam yang sama. Eksekusi publik ini berlanjut hingga keesokan harinya. Pada akhir 23 Oktober, pihak berwenang Rumania telah menggantung sekitar 5.000 orang, dan sebagian besar adalah orang Yahudi. Keesokan harinya, pihak berwenang Rumania memindahkan ribuan orang Yahudi yang ditahan ke desa terdekat, Dalnyk. Di sepanjang jalan, bangsa Rumania mengeksekusi sejumlah orang Yahudi. Di Dalnyk, tentara Rumania pertama kali menembak beberapa lusin orang Yahudi di parit-parit antitank. Mereka kemudian mengurung orang Yahudi yang tersisa di beberapa bangunan besar yang disebut sebagai lumbung, gubuk, atau gudang. Tentara Rumania membombardir semua bangunan ini dengan senapan mesin. Penembakan massal ini berlanjut hingga keesokan harinya. Pada waktu tertentu, bangsa Rumania membakar beberapa bangunan. Pasukan Rumania menembak dan membunuh siapa pun yang mencoba melarikan diri dari kobaran api.

Pada 25 Oktober, pihak berwenang Rumania menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan setidaknya satu bangunan di Dalnyk dan membunuh orang-orang di dalamnya. Antonescu memerintahkan bentuk pembalasan ini sebagai gema simbolis terhadap ledakan 22 Oktober. Jumlah pasti korban yang dibunuh di Dalnyk tidak diketahui. Para ahli memperkirakan bahwa jumlahnya mungkin sekitar 20.000 orang. 

Para saksi mata mengindikasikan bahwa pihak berwenang Rumania juga melakukan pembantaian di tempat lain, sebelum dan selama pembantaian pada bulan Oktober di Dalnyk. Di sebuah gudang amunisi di Jalan Lustdorf, banyak korban tewas dalam aksi penembakan massal. Yang lainnya dibakar hidup-hidup di dalam beberapa gudang artileri. 

Orang Yahudi yang tidak terbunuh dalam pembantaian di Dalnyk dibawa ke ghetto yang baru didirikan di lingkungan Odesa di Slobidka. Mereka termasuk di antara sekitar 25.000 orang Yahudi yang dikurung di sana pada 25 Oktober. Kondisi di Slobidka sangat keras. Orang Yahudi tinggal berdesakan, mengalami kelaparan, dan terpapar cuaca dingin yang parah. 

Kebiadaban Pasukan Jerman di Odesa (Oktober–November 1941)

Selain pasukan Rumania yang ditempatkan di Odesa, Sonderkommando 11b dari Einsatzgruppe D Jerman juga beroperasi di sana dalam jangka waktu tertentu. Sonderkommando 11b tetap berada di Odesa dari 17 Oktober hingga pertengahan November 1941. Pada 23 Oktober, satuan Jerman menembak orang-orang Yahudi dengan jumlah yang tidak diketahui dari penjara Jalan Fontans'ka. Mereka melakukan operasi penembakan massal lain yang lebih besar, kemungkinan juga pada akhir Oktober. Hingga pertengahan November, satuan ini secara rutin mencari dan mengeksekusi orang Yahudi di kota tersebut.

Sonderkommando 11b diperkirakan membantai sekitar 1.000 hingga 5.000 orang Yahudi di Odesa.

Mars Kematian ke Kamp Bogdanovca

Pihak berwenang Rumania melanjutkan serangan aksi kekerasannya terhadap orang Yahudi di Odesa setelah pembantaian pada Oktober. Sejak 27 Oktober, para gendarmeri Rumania menggiring banyak kelompok yang terdiri atas ribuan orang Yahudi dari Odesa ke kamp Bogdanovca yang didirikan Rumania. Kamp ini terletak di desa Bohdanivka, Ukraina, yang berjarak sekitar 160 kilometer (100 mil). Para ahli memperkirakan, bahwa bangsa Rumania memaksa 25.000 hingga 30.000 orang Yahudi untuk melakukan perjalanan dengan berjalan kaki selama beberapa minggu berikutnya. 

Sepanjang perjalanan, orang Yahudi menderita kekurangan makanan dan air, serta terpapar suhu dingin. Mereka juga mengalami pencurian dan kekerasan dari para gendarmeri dan anggota polisi setempat yang membantu mengawal konvoi. 

Di kamp Bogdanovca, pihak berwenang Rumania memasukkan paksa orang Yahudi yang masih hidup ke dalam kandang babi dan lumbung di sebuah peternakan milik negara yang sangat besar (radhosp). Mereka juga menahan orang Yahudi dari wilayah lain di Kegubernuran Transnistria, serta dari Bessarabia dan Bukovina. Ribuan orang Yahudi tewas karena kelaparan dan penyakit akibat kondisi yang tidak manusiawi di kamp Bogdanovca.

Antara 21 Desember 1941 dan pertengahan Januari 1942, puluhan ribu orang Yahudi dibantai dalam operasi penembakan massal di Bogdanovca. Penembakan ini terjadi di bawah arahan otoritas Rumania dan Jerman. Beberapa penembak adalah anggota unit milisi etnis Jerman setempat yang disebut Selbstschutz. Unit ini beroperasi di bawah otoritas de facto unit khusus SS. Penembak lain adalah anggota unit polisi asli Ukraina yang beroperasi di bawah otoritas gendarmeri Rumania. Para pelaku membakar mayat orang-orang yang telah mereka bantai. Mereka juga membakar hidup-hidup antara 2.000 dan 5.000 orang Yahudi lanjut usia atau yang terlalu ringkih untuk berjalan ke lokasi penembakan massal. Penjarahan properti milik orang Yahudi terjadi secara luas selama pembantaian. 

Hampir semua orang Yahudi yang digiring secara paksa dari Odesa ke kamp Bogdanovca berakhir tewas atau dibunuh. 

Menjadikan Odesa "Bebas Yahudi"

Bangsa Rumania terus menjadikan orang Yahudi di Odesa sebagai sasaran tindakan kekerasan secara acak selama berminggu-minggu setelah pembantaian pada bulan Oktober dan mars paksa ke kamp Bogdanovca. Menurut kesaksian sejumlah penyintas, pada periode inilah bangsa Rumania mulai mewajibkan orang Yahudi di Odesa untuk mengenakan lencana bintang kuning di pakaian mereka.  

Pada pertengahan Desember 1941, pihak berwenang Rumania memperkirakan terdapat sekitar 44.000 orang Yahudi di Odesa. Pada akhir Desember, diktator Rumania, Ion Antonescu, memutuskan bahwa Odesa harus bebas dari orang Yahudi. Ia dan para pemimpin Rumania lainnya meyakini Judeo-Bolshevisme, sebuah teori konspirasi yang menyalahkan orang Yahudi atas Komunisme. Mereka menganggap orang Yahudi di Uni Soviet sebagai musuh yang sangat berbahaya. Pada 1941, bangsa Rumania khawatir bahwa orang Yahudi di Odesa akan membantu Tentara Merah (militer Soviet) merebut kembali kota itu jika diberi kesempatan. 

Bertindak atas perintah Antonescu, Gheorghe Alexianu, gubernur Transnistria, mengeluarkan perintah untuk mendeportasi orang Yahudi yang tersisa di Odesa ke daerah pedesaan di Kegubernuran Transnistria.

Pada 10 Januari 1942, pemerintah Rumania memerintahkan semua orang Yahudi yang masih berada di Odesa untuk berkumpul di ghetto Slobidka dalam waktu dua hari. Ghetto ini berfungsi sebagai tempat berkumpul dan transit untuk deportasi orang Yahudi dari Odesa ke daerah lain di Transnistria, yang sebagian besar di daerah Berezovca (dalam bahasa Ukraina disebut Berezivka).  

Deportasi dengan Kereta Api dari Odesa, 1942

Pihak berwenang Rumania mulai mendeportasi orang Yahudi dari Odesa dengan kereta api ke daerah Berezovca, yang terletak sekitar 90 kilometer di utara Odesa. 

Gendarmeri Rumania dan terkadang penjaga Jerman melakukan penangkapan dan deportasi dari Odesa. Mereka menggiring kelompok orang Yahudi sejauh lebih dari 10 kilometer (6 mil) dari ghetto Slobidka atau dari titik-titik kumpul lainnya ke stasiun kereta api. Di sana, beberapa kelompok besar orang Yahudi, mulai dari beberapa lusin hingga sekitar dua ribu orang, berdesakan di dalam gerbong kereta api untuk perjalanan ke kota Berezivka. Beberapa transportasi menuju ke tempat lain. 

Rumania mendeportasi lebih dari 31.000 orang Yahudi dari Odesa pada Januari dan Februari 1942. Suhu saat itu jauh di bawah titik beku dan kondisinya sangat mematikan. Kondisi ini bahkan diperparah dengan maraknya pencurian barang-barang pribadi orang Yahudi, termasuk pakaian luaran mereka. Akibatnya, hingga seperempat dari mereka yang dideportasi tewas kedinginan sebelum atau selama perjalanan. 

Deportasi orang Yahudi yang berskala lebih kecil dari Odesa terus berlanjut dari Maret hingga Juni. Hingga April 1942, hanya 701 orang Yahudi terdaftar yang masih tinggal di kota tersebut. Pada 10 Juni 1942, ghetto Slobidka ditutup. Kereta deportasi terakhir meninggalkan Odesa pada 23 Juni. 

Pembantaian oleh Unit Milisi Etnis Jerman

Setibanya di Berezivka, para gendarmeri Rumania dan polisi Ukraina menggiring sebagian besar orang Yahudi yang dideportasi ke beberapa kamp sementara di desa-desa sepanjang Sungai Buh. Banyak orang Yahudi yang tewas dalam perjalanan menuju tempat tujuan ini.

Unit milisi etnis Jerman (Selbstschutze) sering kali menghadang mars ini. Mereka memenjarakan orang Yahudi untuk sementara waktu dan merampok barang berharga mereka yang tersisa, dan selanjutnya membunuh mereka dalam operasi penembakan massal di beberapa lokasi di sekitar daerah Berezovca. Unit milisi etnis Jerman melakukan puluhan pembantaian seperti ini. Mereka membantai 30 hingga 1.000 orang Yahudi sekaligus. Operasi dengan skala terbesar terjadi antara Januari dan Maret 1942. Anggota milisi kemudian membakar mayat para korban. 

Antara Januari dan Juni 1942, unit milisi etnis Jerman, terutama di daerah Berezovca, membantai sekitar 33.500 orang Yahudi yang dideportasi oleh pihak berwenang Rumania dari Odesa. 

Orang Yahudi yang Tersisa di Odesa

Pada akhir Juni 1942, hampir tidak ada orang Yahudi yang terdaftar di kota Odesa. Bangsa Rumania kemudian membawa sejumlah kecil orang Yahudi, sebagian besar pengrajin, ke kota tersebut. Para pengrajin ini bekerja sebagai pekerja paksa di bengkel-bengkel pemerintah. Pada Januari 1943, 54 pekerja paksa Yahudi, termasuk pria, wanita, dan anak-anak-tinggal di Odesa.  

Diperkirakan sekitar 1.000 keluarga Yahudi Karaite tinggal secara terbuka di Odesa selama pendudukan Rumania. Karaite adalah sekte kecil Yudaisme dengan praktik keagamaan yang berbeda dengan kebanyakan orang Yahudi di Eropa Timur. Nazi menganggap Karaite berasal dari Turki, dan oleh karena itu tidak menjadikan mereka sasaran penganiayaan atau pembantaian secara massal. Otoritas Rumania di Transnistria tampaknya mengadopsi kebijakan yang sama.

Selain itu, sejumlah orang Yahudi yang tidak terdaftar secara resmi tetap tinggal di Odesa. Mereka kerap bersembunyi atau hidup dengan identitas palsu. 

Yahudi dalam Persembunyian di Odesa

Selama pendudukannya di Odesa, bangsa Rumania membantai atau mendeportasi hampir semua orang Yahudi di kota itu. Sebagian kecil selamat dalam persembunyian. Vera Bakhmutskaia, seorang Yahudi Odesa yang selamat dalam persembunyian dengan bantuan teman keluarganya yang non-Yahudi, mengakui betapa luar biasanya keberlangsungan hidupnya:

Hanya ada segelintir dari kami [orang Yahudi] yang tersisa. Sangat sedikit. Ketika Rumania mundur [...] Saya sedang berjalan di jalanan dan merasa bahwa saya adalah satu-satunya orang Yahudi yang tersisa di kota ini.

Ada sedikit orang Yahudi yang bersembunyi atau hidup dengan identitas non-Yahudi. Upaya untuk menghindari deportasi dan kemungkinan kematian dengan cara bersembunyi di kota cukup sulit dan jarang berhasil. Orang Yahudi yang berusaha bersembunyi sendiri harus mencari makanan dan tempat berlindung tanpa ketahuan. Orang non-Yahudi yang mencoba menolong menghadapi risiko pribadi yang sangat besar, serta banyak kesulitan praktis dalam menyediakan tempat tinggal, makanan, dan pakaian secara diam-diam. Pengaduan mengenai orang Yahudi yang bersembunyi dan orang non-Yahudi yang membantu terjadi sepanjang periode pendudukan.

Tuhan melarang siapa pun mengetahui [bahwa saya seorang Yahudi ...] Jika mereka tahu, mereka pasti akan serta-merta mengecam saya. … [... Namun] ada juga orang-orang yang sangat manusiawi, sangat baik, mereka yang membantu kami.

Dalam beberapa dekade sejak berakhirnya perang, puluhan orang non-Yahudi yang membantu orang Yahudi di Odesa telah diakui secara resmi oleh Yad Vashem sebagai "Orang-orang yang Bertindak Benar dari Bangsa-bangsa dunia"

Buntut dari Pendudukan Rumania di Odesa

Marsekal Ion Antonescu merupakan penguasa Rumania dari tahun 1940 hingga 1944. Menyusul kekalahan pasukan Jerman di Stalingrad, Hitler menduga bahwa beberapa negara yang bersekutu dengan Jerman berniat melakukan negosiasi untuk perdamaian yang terpisah. Dalam rekaman warta berita Jerman ini, Antonescu bertemu dengan Hitler di Berchtesgaden, Jerman, terutama untuk meyakinkan Hitler bahwa Rumania tetap berkomitmen pada upaya perang Jerman. Pada tahun setelah pertemuan ini, Raja Michael dari Rumania menangkap Antonescu dan menandatangani gencatan senjata dengan Uni Soviet pada Agustus 1944.

Kredit:
  • National Archives - Film

 

Rumania menarik diri dari Transnistria pada Maret 1944. Mereka meninggalkan wilayah itu di bawah kendali Jerman. Tentara Merah (militer Soviet) merebut kembali Odesa dari Jerman pada 10 April 1944. 

Dua bulan kemudian, pemerintah Soviet melakukan registrasi terhadap penduduk Odesa dan terlihat jelas bahwa penjajah telah memusnahkan komunitas Yahudi, dari sekitar 200.000 orang pada 1939 menjadi 2.640 orang pada 1944.

Ketika Tentara Merah merebut kembali wilayahnya, pemerintah Soviet menyelidiki berbagai kejahatan yang dilakukan oleh penjajah. Mereka menyelidiki kejahatan yang dilakukan terhadap orang Yahudi, di Odesa dan di tempat lain. Pihak berwenang Soviet menggunakan bukti ini dalam persidangan terhadap para pelaku dari Blok Poros yang ditangkap dan kolaborator lokal.  

Penyelidikan terhadap pejabat tinggi terjadi di Rumania setelah jatuhnya diktator masa perang, Ion Antonescu. Mantan gubernur Transnistria, Gheorghe Alexianu, dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Rakyat di Bukares. Rumania mengeksekusinya pada 1 Juni 1946, atas sejumlah kejahatan, termasuk yang ia lakukan terhadap orang Yahudi di Odesa. 

Mengenang Holokaus di Odesa

Menjelang akhir Perang Dunia II, orang Yahudi dalam berbagai komunitas di seluruh Uni Soviet berusaha untuk mengenang pembantaian keluarga dan teman-teman mereka secara terbuka. Namun, pihak berwenang Soviet pada umumnya menentang upaya untuk berfokus pada kelompok korban tertentu. Ketika rezim Soviet membangun tugu peringatan untuk mengenang para korban yang tewas, dedikasinya menyertakan frasa seperti "warga sipil yang damai", "warga Soviet", atau "rakyat Soviet". Hal ini dilakukan sekalipun jika mayoritas korban di suatu tempat itu adalah orang Yahudi. Bahasa ini mengaburkan keseluruhan tragedi yang sekarang dikenal sebagai Holokaus. Meskipun demikian, beberapa komunitas Yahudi berhasil membangun tugu peringatan berkat hubungan dengan para pejabat Soviet dan perjanjian atau pertukaran informal. Namun, di Odesa, upaya untuk membuat monumen gagal untuk beberapa dekade selama periode Soviet. 

Setelah keruntuhan Uni Soviet pada 1991, negara-negara merdeka bermunculan dan pembatasan peringatan pada era Soviet menjadi tidak relevan. Hal ini memberikan kesempatan baru untuk mengenang Holokaus dan kekejian massal lainnya. Sejak 1990-an, jumlah monumen untuk para korban Holokaus telah berlipat ganda di seluruh wilayah, termasuk di Ukraina. 

Di dalam dan sekitar Odesa, monumen atau plakat untuk mengenang korban Holokaus dapat ditemukan di beberapa lokasi, yang meliputi Dalnyk, Slobidka, dan lokasi bekas gudang artileri di Jalan Lustdorf. Bekas kamp Bogdanovca dan beberapa lokasi pembantaian massal lainnya juga memiliki tugu peringatan. Pada 2009, sebuah museum Holokaus dibuka di Odesa.

Sejak 2004, orang-orang yang membantu orang Yahudi di Odesa selama masa perang telah diakui melalui “Alley of the Righteous” (Lorong Orang-orang yang Bertindak Benar) yang terletak di Alun-Alun Prokhorovskyi. Pepohonan berjejer di tempat ini, dan sebuah plakat mencantumkan nama-nama orang yang dihormati oleh Yad Vashem sebagai "orang-orang yang bertindak benar dari bangsa-bangsa dunia."

Catatan kaki

  1. Footnote reference1.

    Unit milisi Selbstschutz (secara harfiah berarti “unit perlindungan mandiri”) telah dibentuk oleh formasi khusus SS Jerman (Sonderkommando Russland). Sejak Agustus 1942, unit SS ini secara resmi bertanggung jawab atas milisi Selbstschutz, berdasarkan perjanjian resmi dengan otoritas pendudukan Rumania. Sebelum perjanjian ini, garis otoritas kurang begitu jelas, tetapi yang pasti dalam praktiknya SS mengendalikan semua milisi ini.

  2. Footnote reference2.

    Wawancara dengan Vera Bakhmutskaia, Visual History Archive, USC Shoah Foundation, 17 Mei 1998, segmen 54; 23:38.

  3. Footnote reference3.

    Wawancara dengan Vera Bakhmutskaia, Visual History Archive, USC Shoah Foundation, 17 Mei 1998, segmen 54; 23:10.

Thank you for supporting our work

We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of all donors.

Glosarium