<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 1001-1025 dari 1635 untuk "" | Berikutnya >>
"Musuh-musuh Negara" Meski kaum Yahudi merupakan sasaran utama kebencian Nazi, mereka bukan satu-satunya kelompok yang mengalami penindasan. Orang dan kelompok lainnya juga dianggap sebagai "buangan" dan "musuh negara". Setelah suara lawan-lawan politiknya berhasil dibungkam, Nazi mulai meningkatkan teror mereka terhadap "orang-orang luar" lainnya ini. Seperti halnya kaum Yahudi, orang Roma (Gipsi) menjadi sasaran Nazi dan dicap sebagai "non-Arya" dan ras yang "inferior". Orang Roma (Gipsi) sudah ada di…
Adolf Eichmann merupakan salah seorang aktor utama dalam pendeportasian kaum Yahudi Eropa selama Holocaust. Walaupun lahir di Jerman, sejak kecil dia telah pindah ke Austria. Pada tahun 1932, Eichmann bergabung dengan Partai Nazi Austria dan SS kemudian dengan cepat naik jabatan dalam organisasi Nazi. Setelah Jerman mencaplok Austria pada bulan Maret 1938, Eichmann mengorganisasi Kantor Pusat untuk Emigrasi Yahudi di Wina yang "memfasilitasi" emigrasi dari 110.000 orang Yahudi Austria dari Agustus 1938…
Negara-negara yang berperang dalam Perang Dunia II terbagi dalam dua aliansi utama: Poros dan Sekutu. Tiga mitra utama dalam aliansi Poros adalah Jerman, Italia, dan Jepang. Para mitra Poros memiliki dua kepentingan yang sama: 1) ekspansi wilayah dan pembentukan kerajaan melalui penaklukan militer dan perombakan tata kehidupan Internasional pasca-Perang Dunia I; dan 2) penghancuran atau netralisasi Komunisme Soviet. Pada tanggal 1 November 1936, Jerman dan Italia mengumumkan pembentukan Poros…
Ini merupakan alur waktu yang mencatat kemajuan besar konseptual dan legal dalam perkembangan "genosida." Alur waktu ini bukan upaya untuk merinci semua kasus yang mungkin dianggap sebagai genosida, melainkan untuk menggambarkan bagaimana istilah tersebut menjadi suatu bagian dari kosakata politik, legal, dan etika sebagai respons terhadap ancaman kekerasan yang meluas terhadap kelompok-kelompok komunitas. 1900: Raphael LemkinRaphael Lemkin, yang nantinya menciptakan kata "genocide" (genosida) lahir di…
Orang Amerika mempunyai akses ke informasi yang dapat dipercaya tentang penganiayaan rezim Nazi atas kaum Yahudi pada saat kejadiannya, tetapi kebanyakan dari mereka tidak dapat membayangkan bahwa suatu kampanye pembantaian massal seperti itu bisa terjadi. Meskipun kebanyakan orang Amerika bersimpati atas musibah buruk yang menimpa kaum Yahudi di Eropa, membantu para pengungsi dan menyelamatkan para korban Nazisme tidak pernah menjadi prioritas nasional.
Selama Perang Dunia II, penyelamatan kaum Yahudi dan korban Nazi lainnya bukanlah prioritas bagi pemerintah Amerika Serikat. Sebagian karena antisemitisme (prasangka atau kebencian terhadap kaum Yahudi), isolasionisme, Depresi ekonomi, dan xenofobia (prasangka atau ketakutan terhadap orang asing), kebijakan Amerika membuat pengungsi kesulitan mendapatkan visa masuk ke AS. Kementerian Luar Negeri AS juga menunda mempublikasikan laporan-laporan tentang genosida. Pada bulan Agustus 1942, Kementerian Luar…
Selama musim semi 1944, Sekutu menerima informasi yang lebih eksplisit tentang proses pembantaian massal dengan gas yang dilakukan di Auschwitz-Birkenau. Pada hari-hari tertentu sekitar 10.000 orang dibantai di kamar-kamar gas di sana. Dengan putus asa, berbagai organisasi Yahudi melakukan aneka usulan untuk menghambat proses pembinasaan dan menyelamatkan Yahudi Eropa yang tersisa. Sebagian pimpinan Yahudi menyerukan pengeboman kamar-kamar gas Auschwitz; sebagian lain menentangnya. Seperti sebagian…
Antara 1945 dan 1951, selepas Holocaust, Amerika Serikat (bersama Inggris Raya) menjadi penjaga lebih dari satu juta orang terlantar (DP) di zona pendudukan yang meliputi Jerman, Austria, Italia, dan Cekoslovakia, termasuk 250.000 warga Yahudi pada periode puncak di akhir 1945. Lembaga Bantuan dan Rehabilitasi PBB dan berbagai lembaga bantuan swasta ikut membantu negara-negara Sekutu barat mengelola tantangan yang sangat berat ini. Hingga September 1945, DP Yahudi dan non-Yahudi menempati kamp yang sama.…
Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat gagal mengambil sikap yang menentukan secara khusus terkait dengan para korban Holocaust. Secara umum, para pejabat AS beralasan bahwa kemenangan militer atas Jerman akan memberikan prospek terbaik untuk menghentikan pembantaian itu. Sebagai respons terhadap tekanan yang timbul akibat terbukanya rahasia “Solusi Pamungkas” pada akhir 1942, perwakilan AS dan Inggris mengadakan pertemuan di Bermuda pada tanggal 19 April 1943, untuk mencari solusi atas masalah…
Jerman menduduki Belanda pada 10 Mei 1940, dan mendirikan pemerintahan sipil yang didominasi oleh SS (pengawal elite negara Nazi). Amsterdam, kota terbesar di Belanda, memiliki populasi Yahudi sekitar 75.000, yang meningkat menjadi 79.000 lebih pada tahun 1941. Jumlah kaum Yahudi kurang dari 10 persen dari total populasi di kota ini. 10.000 lebih dari jumlah orang Yahudi ini adalah orang asing yang berlindung di Amsterdam pada tahun 1930an. Pada 22 Februari 1941, Jerman menangkap ratusan orang Yahudi dan…
Yang paling rentan pada saat Holocaust adalah anak-anak. Nazi mendukung pembantaian anak-anak dari kelompok yang “tak diinginkan” atau “membahayakan” sesuai dengan pandangan ideologi mereka, baik sebagai bagian dari “perjuangan rasial” atau sebagai langkah preventif demi keamanan. Jerman dan para kolaboratornya membunuhi anak-anak baik karena alasan ideologis ini maupun sebagai pembalasan dendam atas pelaku, atau yang dituduh, serangan partisan. Jerman dan kolaboratornya membantai sebanyak…
Yang paling rentan selama Holocaust adalah anak-anak. Jerman dan kolaboratornya membantai sebanyak 1,5 juta anak, termasuk satu juta lebih anak-anak Yahudi dan puluhan ribu anak-anak Romani (Gipsi), anak-anak Jerman dengan cacat fisik dan mental yang tinggal di berbagai yayasan, anak-anak Polandia, dan anak-anak yang tinggal di wilayah Uni Soviet yang diduduki. Di ghetto-ghetto, anak-anak Yahudi banyak yang mati karena kelaparan dan terpapar cuaca, serta kurangnya pakaian dan tempat berteduh yang memadai.…
Diary of Anne Frank merupakan eksposur pertama, dan terkadang eksposur satu-satunya, bagi kebanyakan orang tentang sejarah Holocaust. Ditulis tangan secara cermat selama dua tahun persembunyiannya, diari Anne masih menjadi karya nonfiksi paling banyak dibaca di dunia. Anne telah menjadi simbol harapan yang hilang untuk lebih dari satu juta anak Yahudi yang tewas dalam Holocaust.
Anne Frank adalah salah satu dari sejuta lebih anak Yahudi yang tewas selama Holocaust. Saat di persembunyian, Anne menyimpan diari untuk mencurahkan rasa takut, harapan, dan pengalamannya. Diari itu, yang ditemukan di apartemen rahasia setelah keluarga Frank ditangkap, disimpan oleh Miep Gies, salah seorang yang membantu menyembunyikan keluarga itu. Setelah perang, diari ini diterbitkan dalam banyak bahasa dan digunakan dalam ribuan kurikulum sekolah menengah dan sekolah menengah atas di seluruh dunia.…
Kata antisemitisme berarti prasangka atau kebencian terhadap Yahudi. Holocaust, pembantaian dan pembunuhan terhadap kaum Yahudi Eropa yang didukung oleh pemerintah Jerman Nazi dan kolaboratornya dari tahun 1933 hingga 1945, merupakan contoh antisemitisme paling ekstrem dalam sejarah. Pada tahun 1879, jurnalis Jerman Wilhelm Marr memperkenalkan istilah antisemitisme, yang berarti kebencian terhadap kaum Yahudi, dan juga kebencian terhadap beragam tren politik liberal, kosmopolitan, dan internasional pada…
Banyak gambar dari era Holocaust kini mudah dikenali—baik simbol propaganda Nazi (seperti swastika) maupun objek fisik dan tempat yang dikenal terkait dengan genosida (seperti pagar kawat berduri atau gerbong kereta yang menuju ke pusat pembantaian Auschwitz-Birkenau). Keberadaan dan kebaruan ikon-ikon visual ini mencerminkan: 1) Kengerian yang ditimbulkan oleh kejahatan yang dilakukan di era Holocaust 2) Kekaguman yang terus bertahan terhadap propaganda dan citraan Nazi 3) Peleburan kesadaran tentang…
Penyangkalan Holocaust dan minimalisasi atau distorsi fakta Holocaust merupakan suatu bentuk antisemitisme. Para penyangkal Holocaust mengabaikan bukti melimpah dari peristiwa tersebut dan bersikeras bahwa Holocaust merupakan sebuah mitos, yang diciptakan oleh pihak Sekutu, komunis Soviet, dan Yahudi untuk kepentingan mereka. Menurut “logika” para penyangkal, pihak Sekutu membutuhkan “mitos Holocaust” untuk menjustifikasi pendudukan mereka atas Jerman pada 1945 dan penindasan "sewenang-wenang"…
Meski kebanyakan negara Eropa bersikap acuh tak acuh, dan sebagian lagi berkolaborasi dalam pembantaian kaum Yahudi selama Holocaust, individu-individu di setiap negara Eropa dan dari semua latar belakang agama mempertaruhkan hidup mereka untuk membantu kaum Yahudi. Upaya penyelamatan berkisar dari aksi individual yang terpisah-pisah hingga jaringan terorganisir baik besar maupun kecil. Pada musim gugur tahun 1943, gerakan perlawanan di Denmark, yang juga diduduki Jerman, menggalang operasi penyelamatan di…
Penyelamatan dan Perlawanan Sejumlah orang Yahudi berhasil selamat dari "Solusi Akhir," rencana Nazi untuk membantai kaum Yahudi di Eropa, dengan cara bersembunyi atau melarikan diri dari wilayah Eropa yang dikuasai Jerman. Sebagian besar orang non-Yahudi tidak membantu atau pun menghalang-halangi "Solusi Akhir" ini. Relatif hanya sedikit yang membantu orang Yahudi melarikan diri. Mereka yang membantu orang Yahudi ini digerakkan oleh penentangan terhadap kebijakan rasialisme Nazi, oleh rasa belas kasihan,…
Penyelamatan di Denmark Kebanyakan orang di wilayah pendudukan Eropa tidak berkolaborasi aktif dalam genosida Nazi. Namun, mereka juga tidak berbuat apa pun untuk membantu kaum Yahudi maupun korban kebijakan Nazi lainnya. Selama Holocaust berlangsung, jutaan orang hanya berdiam diri menyaksikan orang Yahudi, Roma (Gipsi), dan "musuh Reich" lainnya dikumpulkan secara paksa dan dideportasi. Banyak di antara penonton tersebut yang mengatakan kepada diri mereka sendiri bahwa apa yang mereka saksikan itu…
Perang Dunia I (1914–18) menandai konflik besar pertama berskala internasional di abad kedua puluh. Trauma perang sangat berdampak pada sikap dan aksi para pemimpin dan masyarakat awam selama Holocaust. Dampak konflik tersebut dan perdamaian rapuh yang dihasilkan sesudahnya tetap menggaung pada beberapa dasawarsa berikutnya, yang membuka jalan untuk peristiwa perang dunia kedua dan genosida.
Perang Dunia I menandai konflik internasional besar pertama pada abad kedua puluh. Pembunuhan Habsburg Archduke Franz Ferdinand menjadi pencetus peperangan ini, yang dimulai pada bulan Agustus 1914, dan dilanjutkan dengan beberapa pertempuran lainnya selama empat tahun berikutnya. Selama Perang Dunia I, Entente Powers -- Inggris, Prancis, Serbia, dan Kekaisaran Rusia (selanjutnya Italia, Yunani, Portugis, Rumania, dan Amerika Serikat ikut bergabung) -- bertempur melawan Central Powers -- Jerman dan…
Setelah pengrusakan hebat akibat Perang Dunia I, Negara-negara Barat pemenang perang memberlakukan serangkaian perjanjian yang memberatkan terhadap negara-negara yang kalah. Perjanjian itu semua melucuti negara-negara Blok Sentral (Jerman dan Austria-Hungaria, disusul oleh Turki Ottoman dan Bulgaria) dari wilayahnya yang luas dan membebankan pembayaran reparasi (ganti rugi) yang besar. Tidak pernah sebelumnya kondisi Eropa begitu besar perubahannya. Sebagai akibat langsung dari perang, Jerman,…
Dalam konteks yang lebih luas, Holocaust terjadi pada masa Perang Dunia II. Perang Dunia II adalah konflik terbesar dan paling merusak dalam sejarah. Adolf Hitler dan rezim Nazi memimpikan suatu kekaisaran baru dan besar untuk "ruang hidup" (Lebensraum) orang Jerman di Eropa timur dengan menyingkirkan penduduk yang sudah ada di wilayah itu. Tujuan Nazi adalah memperkuat “ras utama” Jerman. Hal ini berakibat pada persekusi dan pembantaian kaum Yahudi dan banyak lagi kelompok lainnya.
Perang Dunia II di Eropa Selama Perang Dunia II, Jerman menyerbu sebagian besar wilayah Eropa dengan menggunakan taktik baru yang disebut "Blitzkrieg" (perang kilat). Taktik Blitzkrieg mencakup pengerahan pesawat terbang, tank, dan artileri. Pasukan-pasukan ini akan menerobos pertahanan musuh menyusuri front yang sempit. Kekuatan udara menghalangi musuh untuk menutupi celah pertahanan yang lowong. Pasukan Jerman mengepung pasukan lawan dan memaksa mereka untuk menyerah. Dengan menggunakan taktik…
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.