Telusuri sesuai abjad daftar artikel tentang Holocaust dan Perang Dunia II. Pelajari lebih lanjut tentang topik-topik seperti Nazi naik ke tampuk kekuasaan, bagaimana dan mengapa Holocaust terjadi, kehidupan di kamp dan ghetto Nazi serta pengadilan pascaperang.
<< Sebelumnya | Menampilkan hasil 26-48 dari 83 untuk "Artikel" | Berikutnya >>
Setelah pengambilan keputusan Mahkamah Militer Internasional di Nuremberg (IMT), Jenderal Amerika Telford Taylor ditunjuk sebagai ketua jaksa penuntut untuk pengadilan yang dikenal sebagai Pengadilan Nuremberg Lanjutan. Karena IMT telah menetapkan tindak pidana kejahatan perang, perang agresif, dan kejahatan terhadap kemanusiaan, maka pengadilan lanjutan ini bertujuan untuk menentukan kesalahan pejabat Nazi tingkat dua yang didakwa melakukan kejahatan tersebut. Secara keseluruhan, Amerika Serikat mendakwa…
Setelah Perang Dunia II, pengadilan internasional, domestik, dan militer melakukan persidangan terhadap puluhan ribu tersangka penjahat perang. Upaya untuk mengadili para pelaku kejahatan era Nazi terus berlangsung dengan baik hingga abad ke-21. Sayangnya, sebagian besar pelaku tidak pernah diadili atau dihukum. Namun, pengadilan pascaperang menetapkan preseden hukum yang penting. Dewasa ini, mahkamah internasional dan domestik berusaha untuk menegakkan prinsip bahwa siapa pun yang melakukan kejahatan…
Ketika Nazi berkuasa pada tahun 1933, terdapat beberapa ribu orang kulit hitam yang tinggal di Jerman. Rezim Nazi melecehkan dan menganiaya orang kulit hitam karena Nazi memandang mereka sebagai ras yang lebih rendah. Meskipun tidak ada program terpusat dan sistematis yang menyasar orang kulit hitam untuk dibantai, banyak orang kulit hitam yang dipenjara, disterilkan secara paksa dan dibantai oleh Nazi.
Holocaust merupakan penganiayaan dan pembantaian sistematis yang disokong negara terhadap enam juta orang Yahudi Eropa oleh rezim Nazi Jerman dan sekutu serta para kaki tangannya. Holocaust merupakan proses yang terus berkembang dan terjadi di seluruh Eropa antara tahun 1933 dan 1945.
Kronologi ini mencantumkan beberapa peristiwa penting dalam evolusi pengingkaran Holocaust.
Sejak berkuasanya Nazi pada tahun 1933 hingga menyerahnya Jerman Nazi pada tahun 1945, lebih dari 340.000 orang Yahudi telah beremigrasi dari Jerman dan Austria. Tragisnya, hampir 100.000 di antaranya mengungsi ke negara-negara yang di kemudian hari ditaklukkan oleh Jerman. Otoritas Jerman mendeportasi dan membantai sebagian besar pengungsi tersebut. Setelah Jerman mencaplok Austria pada Maret 1938 dan khususnya setelah pogrom Kristallnacht pada 9-10 November 1938, negara-negara di Eropa barat dan…
Antara tahun 1933 dan 1945, lebih dari 340.000 orang Yahudi beremigrasi dari Jerman dan Austria. Tragisnya, hampir 100.000 di antaranya mendapatkan tempat pengungsian di negara-negara yang kemudian diduduki oleh Jerman. Hampir semua di antaranya dideportasi dan dibantai oleh otoritas Jerman. Setelah Jerman mencaplok Austria pada bulan Maret 1938, bangsa-bangsa di Eropa barat dan Amerika mencemaskan tingginya gelombang pengungsi. Sekitar 85.000 pengungsi Yahudi mencapai AS antara Maret 1938 dan September…
Krisis pengungsi dewasa ini merupakan akibat dari konflik-konflik yang diwarnai oleh kekejian massal dan pelanggaran hak asasi manusia. Meskipun perlindungan pengungsi internasional yang ditetapkan setelah Perang Dunia II menjadikan situasi pelik pengungsi sebagai tanggung jawab masyarakat internasional, masih banyak yang harus dilakukan oleh negara-negara di seluruh dunia untuk memenuhi kewajiban internasional mereka.
Banyak gambar dari era Holocaust kini mudah dikenali—baik simbol propaganda Nazi (seperti swastika) maupun objek fisik dan tempat yang dikenal terkait dengan genosida (seperti pagar kawat berduri atau gerbong kereta yang menuju ke pusat pembantaian Auschwitz-Birkenau). Keberadaan dan kebaruan ikon-ikon visual ini mencerminkan: 1) Kengerian yang ditimbulkan oleh kejahatan yang dilakukan di era Holocaust 2) Kekaguman yang terus bertahan terhadap propaganda dan citraan Nazi 3) Peleburan kesadaran tentang…
Penyangkalan Holocaust dan minimalisasi atau distorsi fakta Holocaust merupakan suatu bentuk antisemitisme. Para penyangkal Holocaust mengabaikan bukti melimpah dari peristiwa tersebut dan bersikeras bahwa Holocaust merupakan sebuah mitos, yang diciptakan oleh pihak Sekutu, komunis Soviet, dan Yahudi untuk kepentingan mereka. Menurut “logika” para penyangkal, pihak Sekutu membutuhkan “mitos Holocaust” untuk menjustifikasi pendudukan mereka atas Jerman pada 1945 dan penindasan "sewenang-wenang"…
Terlepas dari ketidakacuhan sebagian besar warga Eropa dan kolaborasi para pihak lain dalam pembantaian kaum Yahudi selama Holocaust, banyak individu di setiap negara Eropa dan dari berbagai latar belakang keagamaan yang mengorbankan jiwa mereka untuk membantu orang Yahudi. Upaya penyelamatan berkisar dari tindakan secara pribadi hingga jaringan kecil dan besar yang terorganisasi.
Meski kebanyakan negara Eropa bersikap acuh tak acuh, dan sebagian lagi berkolaborasi dalam pembantaian kaum Yahudi selama Holocaust, individu-individu di setiap negara Eropa dan dari semua latar belakang agama mempertaruhkan hidup mereka untuk membantu kaum Yahudi. Upaya penyelamatan berkisar dari aksi individual yang terpisah-pisah hingga jaringan terorganisir baik besar maupun kecil. Pada musim gugur tahun 1943, gerakan perlawanan di Denmark, yang juga diduduki Jerman, menggalang operasi penyelamatan di…
Penyelamatan dan Perlawanan Sejumlah orang Yahudi berhasil selamat dari "Solusi Akhir," rencana Nazi untuk membantai kaum Yahudi di Eropa, dengan cara bersembunyi atau melarikan diri dari wilayah Eropa yang dikuasai Jerman. Sebagian besar orang non-Yahudi tidak membantu atau pun menghalang-halangi "Solusi Akhir" ini. Relatif hanya sedikit yang membantu orang Yahudi melarikan diri. Mereka yang membantu orang Yahudi ini digerakkan oleh penentangan terhadap kebijakan rasialisme Nazi, oleh rasa belas kasihan,…
Penyelamatan di Denmark Kebanyakan orang di wilayah pendudukan Eropa tidak berkolaborasi aktif dalam genosida Nazi. Namun, mereka juga tidak berbuat apa pun untuk membantu kaum Yahudi maupun korban kebijakan Nazi lainnya. Selama Holocaust berlangsung, jutaan orang hanya berdiam diri menyaksikan orang Yahudi, Roma (Gipsi), dan "musuh Reich" lainnya dikumpulkan secara paksa dan dideportasi. Banyak di antara penonton tersebut yang mengatakan kepada diri mereka sendiri bahwa apa yang mereka saksikan itu…
Setelah peristiwa Holocaust, sebagian besar penyintas merasa tidak ada lagi masa depan bagi kaum Yahudi di Eropa. Mereka mendambakan tanah air di mana orang Yahudi tidak lagi menjadi kaum minoritas yang rentan. Harapan itu pun terwujud pada 14 Mei 1948, ketika Negara Israel modern didirikan. Orang Yahudi memiliki hubungan historis dan religius dengan Tanah Israel selama ribuan tahun.
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan para pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukan kaum Nazi yang benar-benar yakin. Para guru dan profesor universitas terlibat aktif atau berpartisipasi mengusir orang Yahudi dari bidang kerja mereka dan ikut bekerja sama dengan rezim Nazi dalam menerapkan kebijakan rasial.
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Adolf Hitler dan pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukan kaum Nazi yang benar-benar yakin. Para profesional medis Jerman memainkan peran sentral dalam membentuk dan menerapkan banyak kebijakan Nazi. Banyak dokter dan perawat mendukung rezim ini, dan banyak yang terlibat dalam kejahatan Nazi.
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan para pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukan kaum Nazi yang benar-benar yakin. Kepolisian Jerman sangat berperan dalam konsolidasi kekuasaan Nazi dan persekusi serta pembantaian massal terhadap orang Yahudi dan kelompok lainnya.
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan para pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukan kaum Nazi yang benar-benar yakin. Militer memiliki peran utama dalam konsolidasi kekuasaan Nazi dan persekusi serta pembantaian massal terhadap orang Yahudi dan kelompok lainnya.
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan para pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukanlah kaum Nazi yang benar-benar yakin. Di antara para profesional ini adalah para pemimpin bisnis.
Persekusi terhadap orang Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan para pengikut Nazi fanatik. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukanlah kaum Nazi yang benar-benar yakin. Pegawai negeri, mulai dari pejabat pemerintah hingga hakim, membantu menyusun, menerapkan dan menegakkan undang-undang yang bertujuan merampas hak, kehidupan dan aset orang Yahudi.
Persekusi terhadap Yahudi dan kelompok lain bukan semata akibat tindakan yang dicetuskan Hitler dan pengikut fanatik Nazi. Pimpinan Nazi membutuhkan bantuan atau kerja sama aktif dari para profesional yang bekerja di berbagai bidang yang kebanyakan bukan kaum Nazi yang benar-benar yakin. Pimpinan gereja dan anggota elite konservatif lain yang berada dalam posisi memengaruhi opini publik hanya diam saja terkait penganiayaan terhadap orang Yahudi.
Perang Dunia I (1914–18) menandai konflik besar pertama berskala internasional di abad kedua puluh. Trauma perang sangat berdampak pada sikap dan aksi para pemimpin dan masyarakat awam selama Holocaust. Dampak konflik tersebut dan perdamaian rapuh yang dihasilkan sesudahnya tetap menggaung pada beberapa dasawarsa berikutnya, yang membuka jalan untuk peristiwa perang dunia kedua dan genosida.
We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of donor acknowledgement.