Oskar Schindler standing (second from right) with some of the people he rescued.

Oskar Schindler

Oskar Schindler merupakan salah seorang penyelamat Yahudi yang paling terkenal selama Holokaus. Selama Perang Dunia II, Schindler mengoperasikan sebuah pabrik yang mempekerjakan pekerja paksa Yahudi dari ghetto Kraków. Setelah menyaksikan kebrutalan dan kekejaman Nazi terhadap orang Yahudi, Schindler memutuskan untuk melindungi sebanyak mungkin pekerja paksa Yahudi.

Fakta Utama

  • 1

    Oskar Schindler adalah seorang oportunis, mata-mata Jerman, dan anggota Partai Nazi. Dia datang ke wilayah Kraków yang diduduki Jerman pada tahun 1939 untuk mencoba mencari kekayaan.

  • 2

    Schindler menolong lebih dari 1.000 orang Yahudi untuk bertahan hidup dalam Holokaus.

  • 3

    Film pemenang Oscar karya Steven Spielberg berjudul Schindler’s List (1993) membuat nama Oskar Schindler dikenal luas.

Reaksi individu non-Yahudi terhadap Holokaus bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebagian besar individu enggan membantu orang Yahudi karena ketakutan, kepentingan pribadi, keserakahan, antisemitisme, dan keyakinan politik atau ideologis. Sebagian lainnya memilih untuk membantu karena keyakinan agama atau moral, atau berdasarkan kekuatan hubungan pribadi. Artikel ini membahas tentang Oskar Schindler, seorang anggota Partai Nazi yang pada akhirnya membantu menyelamatkan orang-orang Yahudi.

Pendahuluan

Oskar Schindler (1908–1974) merupakan salah seorang penyelamat orang Yahudi yang paling terkenal selama Holokaus. Dia membantu lebih dari 1.000 orang Yahudi untuk bertahan hidup. Namun dalam banyak hal, Schindler adalah orang yang tidak disangka-sangka untuk menjadi penyelamat.

Selama Holokaus, orang-orang memilih untuk membantu orang Yahudi dengan berbagai alasan. Banyak penyelamat yang mengutip keyakinan agama mereka, prinsip moral atau etika mereka. Namun Oskar Schindler bukanlah orang yang religius. Tidak ada dalam biografinya yang menunjukkan bahwa dia adalah orang yang berintegritas moral. Dia adalah oportunis yang serakah, mata-mata Jerman, dan anggota Partai Nazi. Dia memiliki banyak hubungan di luar nikah. Dia berulang kali salah mengelola keuangannya dan gagal melunasi pinjaman. Schindler berusia 31 tahun ketika ia datang ke Kraków di wilayah Polandia yang diduduki Jerman, dengan niat untuk menjadi kaya.

Selama bertahun-tahun di Kraków, Schindler mengalami perubahan secara perlahan. Dia akhirnya memutuskan untuk menggunakan kekayaan yang baru diperolehnya dan posisinya yang berpengaruh untuk membantu orang Yahudi.

Kontradiksi yang tampak antara karakter Schindler dan tindakannya adalah salah satu alasan mengapa banyak orang yang tertarik dengan Schindler.

Oskar Schindler: Latar Belakang

Oskar Schindler lahir pada 28 April 1908, di Zwittau, Austria-Hungaria (sekarang Svitavy, Republik Ceko). Ketika Kekaisaran Austro-Hungaria bubar pada akhir Perang Dunia I, Schindler menjadi warga negara Cekoslowakia yang baru terbentuk. Schindler adalah orang berdarah etnis Jerman, yang berarti bahwa dia berbicara bahasa Jerman dan menganggap dirinya sebagai orang Jerman.

Pada tahun 1928, Schindler menikahi Emilie Pelzl. Pada akhir tahun 1920-an dan awal 1930-an, ada banyak pekerjaan yang pernah ditekuninya. Sebagaimana warga negara laki-laki Cekoslowakia lainnya, Schindler menjalani masa wajib militer singkat.

Schindler, seorang Nazi

Meskipun Schindler tidak tinggal di Jerman Nazi pada tahun 1930-an, keterlibatannya dalam gerakan Nazi sudah ada sejak pertengahan tahun 1930-an. Saat itu, dukungan terhadap Nazi mulai meningkat di kalangan etnis Jerman di Cekoslowakia. Pada tahun 1935, Schindler bergabung dengan Partai Jerman Sudeten (Sudetendeutsche Partei) yang dibentuk oleh Konrad Henlein. Namun, keterlibatan Schindler dengan Nazi Jerman lebih dari sekadar keanggotaan di partai politik ini.

Pada tahun 1936, Schindler bekerja sebagai mata-mata untuk Jerman Nazi. Dia merupakan agen dari kantor intelijen militer Jerman, yang disebut Abwehr. Polisi Cekoslowakia memenjarakannya karena kegiatan pengkhianatan ini pada Juli 1938. Namun, Schindler berhasil menghindari konsekuensi lebih lanjut atas kejahatannya. Tak lama setelah penangkapannya, Jerman Nazi mencaplok Sudetenland (wilayah Cekoslowakia yang sebagian besar berbahasa Jerman) sebagai bagian dari Perjanjian München. Sebagai hasilnya, Schindler dibebaskan dari penjara pada Oktober 1938. Tak lama kemudian dia segera mengajukan permohonan untuk menjadi anggota Partai Nazi. Pada Februari 1939, ia menerima keanggotaan sementara.

Setelah dibebaskan, Schindler terus bekerja untuk Abwehr. Dia mendukung agresi teritorial Jerman Nazi terhadap Cekoslowakia dan Polandia. Pada Maret 1939, Jerman Nazi menginvasi dan menduduki wilayah Ceko, yang kemudian diperintah oleh Nazi sebagai Protektorat Bohemia dan Moravia. Selanjutnya, pada 1 September 1939, Jerman Nazi menginvasi Polandia, yang memulai pecahnya Perang Dunia II.

Pengambilalihan Usaha Milik Yahudi oleh Schindler di Wilayah Pendudukan Polandia

Entrance to Oskar Schindler's enamel works in Zablocie, a suburb of Krakow.

Pemandangan pintu masuk ke pabrik enamel milik Oskar Schindler di Zablocie, pinggiran kota Krakow. Polandia, 1939-1944.

Kredit:
  • USHMM, courtesy of Leopold Page Photographic Collection
  • US Holocaust Memorial Museum

Setelah invasi Jerman dan pendudukan Polandia, Schindler pindah ke wilayah pendudukan Kraków. Pada saat itu, ia masih bekerja untuk Abwehr sebagai aset intelijen, meskipun tugasnya tidak jelas.

Di Kraków, Schindler menjadi oportunis perang. Otoritas Jerman Nazi dengan cepat mulai menyita properti pribadi milik warga Polandia, baik yang Yahudi maupun non-Yahudi. Schindler ikut serta dalam proses penjarahan yang tersebar luas ini. Dia akhirnya mengambil alih beberapa usaha yang disita, dengan harapan dapat menggunakannya untuk menghasilkan kekayaan.

Yang paling menonjol, Schindler menyewa dan kemudian membeli Rekord, Ltd., sebuah produsen produk berlapis enamel milik orang Yahudi. Pengambilalihan Rekord, Ltd. oleh Schindler pada musim gugur tahun 1939 dilakukan melalui proses ekspropriasi resmi Jerman.

Pabrik Rekord, Ltd. memproduksi panci dan wajan berlapis enamel. Schindler mengubah nama perusahaan itu menjadi Deutsche Emailwarenfabrik (Pabrik Produk Berlapis Enamel Jerman, atau DEF). Pabrik ini sering disebut "Emalia" (kata dalam bahasa Polandia untuk "enamel"). Schindler juga mengelola dua usaha lainnya di Kraków, setidaknya satu di antaranya dia curi dari pemilik Yahudi.

Schindler bukanlah pebisnis ulung. Ia mengandalkan beberapa pemilik sebelumnya, terutama Abraham Bankier, untuk mengoperasikan Emalia. Bankier, yang seorang Yahudi, pernah menjadi salah seorang pemilik Rekord, Ltd. dan mengelola pabrik tersebut sebelum perang.

Pekerja Paksa Yahudi di Pabrik Emalia milik Schindler, 19401943

Oskar Schindler memanfaatkan sepenuhnya sistem kerja paksa eksploitatif yang diciptakan otoritas Jerman di wilayah pendudukan Polandia.

Pada awalnya, sebagian besar pekerja di pabrik Schindler merupakan orang Polandia non-Yahudi. Satu-satunya orang Yahudi yang dipekerjakannya adalah Bankier dan beberapa manajer lain. Suatu saat pada tahun 1941 atau 1942, Schindler mulai mempekerjakan tenaga kerja paksa Yahudi dari ghetto Kraków di pabrik Emalia.

Schindler menggunakan tenaga kerja paksa Yahudi karena biayanya lebih rendah dibandingkan dengan membayar pekerja Polandia non-Yahudi. Di Polandia yang diduduki oleh Jerman, pemilik pabrik seperti Schindler biasanya tidak membayar pekerja paksa Yahudi untuk pekerjaan yang mereka lakukan. Sebaliknya, mereka membayar biaya sewa harian kepada SS.

Para pemilik pabrik memiliki kebebasan untuk menyiksa dan mempekerjakan para pekerja paksa Yahudi secara berlebihan. Namun, kesaksian para penyintas menunjukkan bahwa Schindler memperlakukan pekerjanya dengan baik di Emalia.

Intervensi Schindler dalam Aksi Pendeportasian, Juni 1942

Penganiayaan dan pembantaian orang Yahudi oleh Jerman memiliki dampak langsung terhadap Schindler dan pabriknya. Pada musim panas tahun 1942, otoritas Jerman mulai mendeportasi ribuan orang Yahudi dari ghetto Kraków ke pusat pembantaian Belzec. Pada bulan Juni, empat belas pekerja paksa Yahudi di Emalia, termasuk Abraham Bankier, dikumpulkan untuk dideportasi. Schindler melakukan intervensi secara pribadi untuk menyelamatkan mereka dari pendeportasian. Dia pastinya membutuhkan mereka untuk menjaga agar pabriknya tetap berjalan. Namun, tidak diketahui jelas apakah Schindler pada waktu itu mengetahui tentang tempat tujuan kereta api atau tentang pusat pembantaian Belzec. Terlepas dari apa pun motivasinya, intervensi Schindler hampir dapat dipastikan menyelamatkan nyawa mereka.

Kontak Schindler dengan Kelompok Penyelamat Yahudi

Selain upayanya sendiri untuk membantu tahanan Yahudi di Kraków, Schindler juga menjalin hubungan dengan jaringan bantuan Yahudi yang lebih luas.

Pada akhir tahun 1942, Schindler pun mulai bekerja sama dengan Komite Bantuan dan Penyelamatan. Ini adalah organisasi bantuan Yahudi yang berbasis di Budapest, Hungaria. Organisasi ini dipimpin oleh orang-orang Yahudi Hungaria, di antaranya Joel Brand dan Rudolf Kasztner. Schindler bertindak sebagai kurir. Dia menolong para tahanan Yahudi dengan memberi mereka uang, surat, dan informasi.

Pada November 1943, Schindler melakukan perjalanan ke Budapest. Di sana, dia memberikan informasi kepada komite tersebut mengenai pembantaian massal orang Yahudi di Polandia yang diduduki oleh Jerman.

Perlindungan Schindler terhadap Kaum Yahudi Selama Penghancuran Ghetto Kraków, Maret 1943

Schindler semakin terlibat secara langsung dalam membantu orang Yahudi pada tahun 1943. Pada bulan Maret itu, Jerman menutup ghetto Kraków dan membantai banyak penghuni yang tersisa. Saat pemusnahan ghetto tersebut, Schindler melindungi para pekerja Yahudi dengan menyuruh mereka untuk bermalam di pabrik. Hasilnya, para pekerja Yahudi ini berhasil selamat dari aksi brutal dan mematikan tersebut. Setelah itu, para tahanan yang bekerja di Emalia dipindahkan dari ghetto itu ke kamp kerja paksa terdekat di Plaszow.

Motif yang mendorong tindakan saya dan perubahan dalam diri saya adalah karena menyaksikan penderitaan yang tak tertahankan dari orang-orang Yahudi setiap hari, serta pendudukan yang brutal... di wilayah yang diduduki.
—Oskar Schindler

Setelah pemusnahan ghetto Kraków, Schindler tetap mempekerjakan buruh paksa Yahudi di Emalia. Pada awalnya, para pekerja paksa ini tinggal di kamp kerja paksa Plaszow dan melakukan perjalanan untuk bekerja di Emalia sejauh beberapa kilometer. Namun, kemudian mereka tinggal di kamp di pabrik Schindler.

Persahabatan Schindler dengan Komandan Plaszow Amon Göth

Di Plaszow, para tahanan mengalami penderitaan yang sangat berat dan aksi kekerasan acak di bawah pimpinan komandan SS Amon Göth. Göth mengelola Plaszow dari Februari 1943 hingga September 1944. Dia sangat dikenal karena kekejamannya yang berlebihan dan aksi sadisnya. Dia sering menembaki para tahanan dari balkon vilanya. Dia juga melakukan eksekusi yang sewenang-wenang. Schindler berteman dengan Göth dan menghadiri pesta mabuk di vila milik Göth. Schindler menggunakan hubungan pribadi ini dan suap untuk mendapatkan keuntungan dari sang komandan. Hal ini memungkinkan Schindler untuk mengoperasikan pabriknya dengan lebih sukses, serta membantu para tahanan Yahudi.

Kamp Schindler di Emalia, 19431944

Di titik tertentu pada tahun 1943, Schindler meyakinkan Göth agar mengizinkan para pekerja paksa Yahudi untuk tinggal penuh waktu di luar Plaszow di sebuah kamp di Emalia. Kamp ini terletak di area kompleks pabrik Emalia. Para pekerja paksa Yahudi yang tinggal di kamp ini bekerja untuk Emalia dan tiga pabrik lain di sekitarnya.

Kondisi di kamp Emalia jauh lebih baik daripada di kamp utama Plaszow. Schindler dan pemilik pabrik asal Austria, Julius Madritsch, memperoleh makanan tambahan untuk para tahanan dari pasar gelap.

Pada Januari 1944, SS mengubah status Plaszow dari kamp kerja paksa menjadi kamp konsentrasi. Kamp Emalia secara resmi disebut sebagai subkamp Zabłocie. Ada sekitar 1.450 tahanan Yahudi di subkamp ini pada musim panas tahun 1944.

Suatu saat pada tahun 1943 atau 1944, Schindler menambahkan pabrik persenjataan ke Emalia. Para tahanan Yahudi membangun pabrik tersebut, yang diselesaikan pada akhir musim panas tahun 1944.

Akhir dari Kamp Emalia Milik Schindler, Musim Panas 1944

Pada musim panas tahun 1944, tentara Soviet bergerak maju ke Polandia dan menuju Kraków. Otoritas Jerman mulai mengevakuasi para tahanan dari Plaszow dan subkamp-nya, termasuk Emalia. Otoritas juga memerintahkan pemindahan pabrik-pabrik persenjataan di wilayah Polandia yang diduduki Jerman ke bagian dalam wilayah Jerman, termasuk pabrik persenjataan Schindler di Emalia.

Ratusan tahanan Yahudi terlepas dari perlindungan Schindler ketika mereka dikirim dari Emalia kembali ke Plaszow. Banyak yang langsung ditempatkan di gerbong barang yang penuh sesak. Mereka kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi Mauthausen. Beberapa tahanan mengingat bagaimana Schindler mencoba membantu mereka dengan cara yang kecil tetapi berarti, bahkan pada saat terakhir. Dia menyuap Göth dan penjaga SS agar para tahanan diberi air di stasiun Plaszow dan saat dalam perjalanan ke Mauthausen. Setelah kereta api berangkat dari Plaszow, Schindler tidak lagi dapat membantu orang-orang ini.

Usaha Schindler di Emalia tetaplah penting. Schindler telah memastikan bahwa para tahanan Emalia terlindungi dan relatif diberi makan cukup baik di pabrik. Hal ini berarti mereka memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem di Mauthausen. 

Pada saat ini, hanya sekitar 300 tahanan pria Yahudi yang tersisa di Emalia bersama Schindler. Tugas mereka adalah membantu Schindler menutup pabrik persenjataan dan bersiap untuk memindahkannya ke lokasi lain.

Construction of Oskar Schindler's armaments factory in Bruennlitz.

Pembangunan pabrik persenjataan Oskar Schindler di Bruennlitz. Cekoslowakia, Oktober 1944.

Kredit:
  • US Holocaust Memorial Museum, courtesy of Leopold Page Photographic Collection

Pemindahan Pabrik Persenjataan ke Brünnlitz, Musim Gugur 1944

Pada musim gugur tahun 1944, Schindler menerima izin untuk memindahkan pabrik persenjataannya ke kota Brünnlitz (Brněnec) di Protektorat Bohemia dan Moravia (sekarang Republik Ceko).

Kamp pabrik Brünnlitz adalah subkamp dari kamp konsentrasi Gross-Rosen. Otoritas Jerman memindahkan sekitar 1.000 tahanan Yahudi dari Plaszow ke Brünnlitz untuk bekerja di pabrik Schindler di sana, yang meliputi 700 pria dan 300 wanita. Bagi tahanan Yahudi di Plaszow, pemindahan ke Brünnlitz berarti peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup. Orang-orang yang dikirim ke kamp konsentrasi lain menghadapi kondisi yang jauh lebih buruk.

Apakah Oskar Schindler Menyusun Daftar?

Oskar Schindler tidak menyusun daftar. Konsep "Daftar Schindler" adalah istilah yang merujuk pada upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Schindler selama Holokaus. Ini secara umum dipahami sebagai daftar tahanan yang diselamatkan oleh Schindler. Secara lebih spesifik, ini sering dikaitkan dengan nama-nama tahanan yang dipindahkan dari kamp konsentrasi Plaszow ke pabrik Brünnlitz milik Schindler.

Daftar transfer dari Plaszow ke Brünnlitz tidak hanya satu. Terdapat daftar terpisah untuk pria dan wanita. Nama-nama dalam daftar mengalami perubahan beberapa kali. Selain itu, daftar transfer ini tidak ditulis oleh Schindler, dan Schindler tidak memiliki keputusan akhir mengenai nama-nama tersebut. Daftar tersebut sebenarnya disusun oleh Marcel Goldberg. Goldberg adalah seorang fungsionaris tahanan Yahudi yang bekerja sebagai juru tulis untuk SS di kamp utama Plaszow. Dia menyusun daftar terpisah untuk tahanan pria dan wanita yang akan dipindahkan ke pabrik Schindler di Brünnlitz.

Daftar yang disusun oleh Goldberg ini mencakup sejumlah pekerja Yahudi dari pabrik Schindler dan Madritsch, serta anggota keluarga mereka. Daftar tersebut juga mencakup fungsionaris tahanan Yahudi terkemuka dan keluarga mereka. Sejumlah tahanan menyuap Goldberg agar dapat dimasukkan ke dalam daftar itu, sedangkan yang lain hanya karena bernasib mujur saja.

Sebagian besar orang yang dipindahkan dari Plaszow ke Brünnlitz tidak pernah bekerja untuk Oskar Schindler di Emalia. Pada saat itu, Schindler tidak mengenal sebagian besar dari mereka secara pribadi.

Pengangkutan Tahanan ke Brünnlitz, Musim Gugur 1944

Proses pemindahan tahanan dari Plaszow ke Brünnlitz berjalan dengan kacau. Saat pengangkutan, para tahanan untuk sementara waktu terlepas dari pengawasan Schindler, dan dia tidak dapat melindungi mereka.

Tahanan pria dipindahkan ke Brünnlitz melalui Gross-Rosen. Mereka sampai di Brünnlitz setelah beberapa hari saja. Namun, para wanita dipindahkan melalui Auschwitz-Birkenau. Mereka ditahan di sana selama tiga minggu. Bagi para tahanan wanita tersebut, waktu yang mereka lalui di Auschwitz-Birkenau sangat menakutkan, berbahaya, dan menghinakan. Seorang tahanan wanita lanjut usia terkena tifus dan meninggal dunia. Para wanita itu akhirnya tiba di kamp Brünnlitz pada pertengahan November 1944. Kemungkinan besar Schindler mengintervensi melalui seorang utusan untuk memastikan pembebasan mereka. Bertentangan dengan kesalahpahaman umum, Schindler tidak datang langsung ke lokasi secara fisik.

Di Gross-Rosen dan Auschwitz, beberapa tahanan dikeluarkan dari daftar pengangkutan Brünnlitz dan digantikan dengan tahanan lain.

Usaha Penyelamatan Schindler di Brünnlitz

Usaha penyelamatan Schindler yang paling signifikan terjadi di kamp Brünnlitz selama bulan-bulan terakhir Perang Dunia II yang diliputi oleh kekacauan. Mulai dari pendirian kamp pada Oktober 1944 hingga pembebasannya pada Mei 1945, Schindler mendedikasikan dirinya untuk menyelamatkan para tahanan Yahudi. Ini adalah usaha yang sulit dan berisiko yang mengharuskannya menghabiskan kekayaan yang telah dihasilkan di Kraków.

Melindungi Tahanan dari SS

Karena Brünnlitz merupakan subkamp dari Gross-Rosen, maka kamp ini dijalankan oleh komandan SS dan dijaga oleh prajurit SS. Schindler selalu dihinggapi kekhawatiran bahwa komandan SS akan memutuskan untuk memusnahkan kamp serta membantai para tahanan Yahudi. Untuk melindungi para tahanan Yahudi dari SS, Oskar dan Emilie Schindler tinggal di sebuah apartemen di lokasi tersebut.

Mendapatkan Makanan dan Obat-obatan di Brünnlitz

Di Brünnlitz, Emilie Schindler membantu Oskar mendapatkan makanan dan obat-obatan langka, yang dibayarkan oleh Schindler dari pendapatannya. Ini adalah peran signifikan pertama Emilie dalam usaha penyelamatan Oskar. Penduduk setempat juga membantu secara diam-diam dengan memasok makanan kepada para tahanan.

Memalsukan Angka Produksi untuk Menyelamatkan Orang Yahudi

Pabrik Brünnlitz dikategorikan sebagai pabrik persenjataan. Hal ini sangat penting untuk kelangsungan keberadaannya. Schindler mengklaim bahwa para tahanan adalah pekerja terampil yang memproduksi persenjataan untuk upaya perang Jerman. Pada kenyataannya, tidak semua orang bekerja di pabrik. Mereka yang ada di pabrik pun tidak memberikan banyak hasil. Secara keseluruhan, pabrik tersebut hanya memproduksi satu gerbong amunisi.

Dengan bantuan tahanan Yahudi Itzhak Stern dan Mietek Pemper, Schindler membuat laporan angka produksi palsu untuk mengelabui otoritas Nazi Jerman. Pengelabuan ini diperlukan agar kamp tidak ditutup oleh SS.

Membantu Tahanan Lain

Saat para tahanan lain tiba di area tersebut, keluarga Schindler memilih untuk mengurus mereka di Brünnlitz. Secara keseluruhan, tiga angkutan tahanan tiba dari kamp lain. Keluarga Schindler membawa mereka ke Brünnlitz, dan di sana mereka memperoleh perawatan medis dan makanan.

Pada 18 April 1945, daftar tahanan di Brünnlitz menunjukkan adanya 1.098 nama (801 pria dan 297 wanita). Di dalamnya termasuk nama-nama Yahudi yang dipindahkan dari Plaszow dan tahanan yang baru datang. Daftar ini terkadang juga dianggap sebagai "Daftar Schindler."

Pembebasan

Kamp Brünnlitz dibebaskan pada Mei 1945. Keluarga Schindler meninggalkan Brünnlitz pada 9 Mei 1945, tepat sebelum pasukan Soviet tiba di kamp. Mereka melarikan diri ke arah barat, karena takut jatuh ke tangan Soviet. Sebelum dia pergi, para tahanan Yahudi memberi Oskar sebuah cincin emas dan pernyataan bertanda tangan yang membuktikan usahanya dalam membantu mereka. Keluarga Schindler akhirnya berhasil mencapai Zona Amerika di wilayah Jerman yang diduduki Sekutu.

Kehidupan Schindler Setelah Perang Dunia II

Setelah Perang Dunia II, Schindler dan istrinya tidak dapat kembali ke Cekoslowakia. Aktivitas sebelum perangnya sebagai mata-mata Jerman menjadikannya penjahat perang di sana. Latar belakang etnis Jermannya juga membuatnya tidak diterima di Cekoslowakia setelah masa perang. Setelah Perang Dunia II, negara tersebut mengusir populasi etnis Jermannya.

Keluarga Schindler tinggal selama beberapa tahun di kota Regensburg, di zona pendudukan Amerika di Jerman. Di sana, mereka mengalami kesulitan keuangan. Schindler berulang kali meminta bantuan dari mantan tahanan Yahudi dan organisasi bantuan Yahudi. Dia mengajukan kompensasi keuangan dari Komite Distribusi Bersama Yahudi Amerika (Gabungan) untuk uang yang telah dia keluarkan demi menyelamatkan orang-orang Yahudi. Schindler mengklaim bahwa dia telah menghabiskan 2,64 juta Reichsmark (sekitar satu juta dolar AS pada waktu itu). Kemudian, dia juga mengajukan permohonan kompensasi atas kerugian pabriknya kepada pemerintah Jerman Barat.

Pada tahun 1949, Oskar dan Emilie berimigrasi ke Argentina. Di sana, Oskar mencoba membangun bisnis, tetapi menemui kegagalan. Dia terjerat utang. Pada tahun 1957, Schindler kembali sendirian ke Jerman. Dia berpisah secara permanen dari Emilie, tetapi mereka tidak bercerai. Schindler meninggal dunia di Jerman pada Oktober 1974. Dia dimakamkan di Israel.

Banyak orang Yahudi yang dibantu Schindler yang tetap berbakti kepadanya setelah perang. Mereka sering disebut sebagai Schindlerjuden atau Yahudi Schindler.

Menjadikan Schindler sebagai Nama yang Dikenal Luas

Oskar Schindler tidak dikenal selama Perang Dunia II. Namanya menjadi terkenal setelah perang, berkat usaha para Yahudi Schindler.

Mulai dari tahun 1940-an, sejumlah orang Yahudi Schindler mulai menerbitkan kisah Schindler. Pada abad ke-20, kisah tentang Schindler dapat ditemukan dalam surat kabar, buku, dan film. Pada tahun 1957, sebuah esai karya Schindler dimasukkan dalam buku berbahasa Jerman tentang para penyelamat selama Holokaus.

Film Schindler's List, yang dirilis pada tahun 1993, membuat nama Oskar Schindler dikenal luas. Disutradarai oleh Steven Spielberg, film ini mendapatkan pujian baik dari masyarakat umum dan para kritikus. Film ini meraih tujuh Oscar, termasuk Film Terbaik pada Academy Awards tahun 1994. Film Spielberg sebagian besar didasarkan pada novel Schindler’s List yang diterbitkan pada tahun 1982 (awalnya berjudul Schindler’s Ark) karya Thomas Keneally. Keneally bekerja sama erat dengan Leopold Page, salah seorang pria Yahudi yang diselamatkan oleh Schindler.

Novel dan film tersebut memperkenalkan masyarakat Amerika kepada kisah Schindler. Namun, kedua narasi tersebut memiliki beberapa ketidakakuratan.

Schindler sebagai Penyelamat

Kelicikan dan oportunisme Oskar Schindler menjadikannya sebagai pelindung yang efektif bagi para tahanan Yahudi. Namun, sifat-sifat ini juga yang menyebabkan Schindler bertindak dengan cara yang kurang terhormat. Karena hal ini, statusnya sebagai penyelamat menjadi kontroversial.

Misalnya, pada tahun 1960-an, pencalonannya sebagai Righteous Among the Nations (orang-orang yang bertindak benar dari bangsa-bangsa dunia) oleh Yad Vashem, lembaga nasional Israel untuk peringatan Holokaus, menuai kontroversi. Banyak orang Yahudi Schindler mendukung pencalonannya. Namun, dua pria Yahudi dari Kraków secara meyakinkan menuduh Schindler melakukan pencurian dan penganiayaan pada masa awal Perang Dunia II. Meskipun mendapat tuduhan tersebut, Schindler diundang oleh Yad Vashem untuk menanam sebuah pohon sebagai penghormatan kepadanya. Upacara penanaman pohon untuk dirinya ini dilaksanakan pada 8 Mei 1962.

Pada akhir tahun 1963, komite yang menganugerahkan gelar "Righteous Among the Nations" (orang-orang yang bertindak benar dari bangsa-bangsa dunia) memutuskan untuk tidak memberikan penghargaan tersebut kepada Schindler secara resmi. Pada tahun 1993, Yad Vashem membatalkan keputusan sebelumnya dan menganugerahkan gelar tersebut kepada Oskar dan Emilie Schindler.

Oskar Schindler secara luas dikenang sebagai penyelamat heroik selama Holokaus. Kisahnya menggambarkan kerumitan dan tantangan yang dihadapi dalam penyelamatan.

In Yad Vashem, the Israeli national institution of Holocaust commemoration, Oskar Schindler plants a tree in honor of his rescue ...

Oskar Schindler menanam pohon di Avenue Righteous Among the Nations di Yad Vashem. Righteous Among the Nations (orang-orang yang bertindak benar dari bangsa-bangsa dunia) adalah individu-individu non-Yahudi yang telah diberikan penghormatan oleh Yad Vashem, tugu peringatan Holokaus di Israel, karena mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk membantu orang Yahudi selama Holokaus.

Kredit:
  • US Holocaust Memorial Museum, courtesy of Leopold Page Photographic Collection

Catatan kaki

  1. Footnote reference1.

    Pada tahun 1943, kamp di Emalia kadang-kadang disebut sebagai Judenlager (kamp Yahudi) atau Nebenlager (kamp tambahan). Ini adalah kamp cabang dari Plaszow.

Thank you for supporting our work

We would like to thank Crown Family Philanthropies, Abe and Ida Cooper Foundation, the Claims Conference, EVZ, and BMF for supporting the ongoing work to create content and resources for the Holocaust Encyclopedia. View the list of all donors.

Glosarium